Puluhan orang berpakaian Warok memenuhi Rest Area Marina Beach BONTHAIN. Mereka adalah para Kepala Desa, Lurah dan Kepala SKPD terkait bersama Wakil Bupati Ponorogo (Hj. Yuni Widyaningsih, SH). Kehadirannya di BONTHAIN dalam rangka study banding untuk mengetahui lebih jelas dan lebih dalam lagi tentang BONTHAIN dari berbagai aspek. Kabupaten yang terletak 200 Km arah Barat Daya Surabaya ini mendatangkan Kepala Desa dan Lurahnya untuk belajar atas keberhasilan BONTHAIN hingga saat ini untuk selanjutnya dijadikan acuan dalam penentuan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Ponorogo. Kami datang jauh-jauh dari Jawa Timur, bukan untuk jalan-jalan pak. Kota-kota yang bergelimang hiburan ada di sekitar Ponorogo, olehnya itu untuk jalan-jalan cukup mengunjungi Surabaya saja atau mungkin saja Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Jakarta. Kedatangan kami semata-mata untuk belajar dan belajar, terang Yuni Widyaningsih dalam sambutannya pada sebuah acara santai bertempat di Marina Beach BONTHAIN (Red. : 20 Maret 2013, 19:30 Wita).
Rombongan ini datang ke BONTHAIN dengan segudang rasa penasaran yang ada di benaknya.
Ada apa dengan BONTHAIN di bawah kepemimpinan H. M. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng)...???
Ko' bisa ya, kota kecil yang tidak pernah terdengar namanya selama ratusan tahun sejak Indonesia Merdeka. Saat ini bukan saja terdengar jelas. Namun, begitu mengagetkan para anak bangsa sampai membangunkan para penghuni pendopo-pendopo Merah Putih dari berbagai daerah untuk melihat langsung BONTHAIN.
Ada apa...??? Kata yang tidak henti-hentinya dilontarkan seorang Ibu Reog Ponorogo.
Hari ini, para master-master Reog yang berpakaian Warok tersebut akan belajar banyak hal dari BONTHAIN. Mereka akan mengunjungi sejumlah area penting di BONTHAIN dan menimba ilmu dari para aktor dan produser yang ada di BONTHAIN, baik itu petani maupun pejabat dan pengusaha yang berperan aktif atas keberhasilan BONTHAIN dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Fokus study mereka antara lain :
Rombongan ini datang ke BONTHAIN dengan segudang rasa penasaran yang ada di benaknya.
Ada apa dengan BONTHAIN di bawah kepemimpinan H. M. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng)...???
Ko' bisa ya, kota kecil yang tidak pernah terdengar namanya selama ratusan tahun sejak Indonesia Merdeka. Saat ini bukan saja terdengar jelas. Namun, begitu mengagetkan para anak bangsa sampai membangunkan para penghuni pendopo-pendopo Merah Putih dari berbagai daerah untuk melihat langsung BONTHAIN.
Ada apa...??? Kata yang tidak henti-hentinya dilontarkan seorang Ibu Reog Ponorogo.
Hari ini, para master-master Reog yang berpakaian Warok tersebut akan belajar banyak hal dari BONTHAIN. Mereka akan mengunjungi sejumlah area penting di BONTHAIN dan menimba ilmu dari para aktor dan produser yang ada di BONTHAIN, baik itu petani maupun pejabat dan pengusaha yang berperan aktif atas keberhasilan BONTHAIN dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Fokus study mereka antara lain :
- Sistem Kesehatan dan Pemadam Kebakaran yang mengedepankan pelayanan prima melalui Brigade Siaga Bencana (BSB) BONTHAIN.
- Pertanian berbasis Teknologi melalui penerapan Kultur Jaringan.
- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
- Industri dengan meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya di BONTHAIN.
- Jaringan ekspor sebagai wadah penyaluran dan distribusi produksi khususnya sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
- Sistem Kebersihan Kota.
- Kabupaten Karangasem
- Kabupaten Gunung Kidul
- dll.
0 comments:
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.