Pemerintah Kabupaten Bantaeng mempersiapkan strategi baru untuk mencegah jatuhnya harga pada saat panen berlangsung. Strategi tersebut diwujudkan dalam bentuk Resi Gudang. Dengan resi gudang yang akan dikeluarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bekerjasama dengan pihak Perbankan, harga bisa bertahan. Pada saat harga jatuh komoditi yang ada di gudang tetap disimpan. Kita keluarkan pada saat harga membaik, kata Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah). Komoditi yang rawan mengalami fluktuasi harga adalah jagung, beras, rumput laut dan beberapa jenis komoditi. Hal ini diungkapkan pada perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dilakukan warga Pa’taneteang, Kecamatan Tompobulu yang dipusatkan di Masjid Nurut Thawalib Bungeng.
Komoditi itu, pada saat panen raya secara otomatis akan mengalami penurunan harga. Sedangkan komoditi baru berupa Talas cukup aman karena pasarnya cukup baik. Komoditi yang satu ini mampu menghasilkan 40 ton/Ha saat panen. Dengan harga Rp 5.000/Kg saja, petani talas akan menghasilkan Rp 200 juta sekali panen, tambah Nurdin Abdullah yang mengajak masyarakat untuk menggeluti tanaman berkhasiat anti kanker dan diabetes ini. Berapa pun produksi talas milik petani, semuanya akan diserap PT. Global Seafood International Indonesia (GSII), perusahaan yang akan mengolah talas menjadi komoditas ekspor ke Jepang, ujarnya.
Perusahaan kerja sama Jepang Indonesia itu membutuhkan talas 40 ton/hari untuk memenuhi pasar Negeri Sakura tersebut. Negara Matahari Terbit itu selama ini mendatangkan talas dari China dan beberapa negara lainnya. Meski begitu, berdasarkan hasil penelitian, ternyata talas Bantaeng lebih baik dibanding talas dari China maupun talas Jepang sendiri. Karena itu, ia berharap kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Ketiga komponen ini harus saling membantu agar pembangunan yang bertumpu pada peningkatan kesejahteraan masyarakat terus tumbuh, pinta Bupati. Ia kemudian mengemukakan pertumbuhan selama 1,7 bulan memimpin daerah berjuluk Butta Toa ini.
Dalam kurun waktu tersebut, sejumlah industri sudah melakukan ekspor seperti PT. GSII yang sudah melakukan ekspor produk hasil perikanan dalam bentuk surimi (Bantaeng Surimi) ke Jepang. Perusahaan ini juga segera melakukan ekspor talas, juga ke negara yang pernah hancur pada perang dunia kedua tersebut. Sedangkan Perusahaan Daerah (Perusda) Baji Minasa sudah melakukan ekspor biji kapuk ke Korea. Insya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Perusahaan Milik Negara (BUMN) China juga akan membangun industri tapioka dan disusul BUMN Malaysia yang akan membangun industri cuka dari aren, terangnya.
Semua industri yang berpangkalan di Bantaeng, termasuk industri pengisian gas elpiji 3 Kg yang segera beroperasi, tentu menyerap tenaga kerja dan pada saatnya tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantaeng. Menyinggung soal pemanfaatan lahan kering, khususnya di Layoa dan Pa’jukukang, Bupati Bantaeng mengatakan, akan segera dibangun Cekdam Batumassong. Pembangunan cekdam tersebut akan memanfaatkan 30% air Sungai Bialo. Sisanya akan dimanfaatkan oleh Kabupaten Bulukumba yang merupakan Kabupaten tetangga terdekat di bagian Timur Bonthain. Bila fasilitas ini berhasil dibangun, maka lahan kering di Layoa dan Pa’jukukang akan berubah menjadi lahan subur. Karena itu, ia berharap warga Pa’taneteang turut menjaga sumber air yang akan menghidupi ke dua desa yang selama ini selalu gagal panen, pintanya.
Komoditi itu, pada saat panen raya secara otomatis akan mengalami penurunan harga. Sedangkan komoditi baru berupa Talas cukup aman karena pasarnya cukup baik. Komoditi yang satu ini mampu menghasilkan 40 ton/Ha saat panen. Dengan harga Rp 5.000/Kg saja, petani talas akan menghasilkan Rp 200 juta sekali panen, tambah Nurdin Abdullah yang mengajak masyarakat untuk menggeluti tanaman berkhasiat anti kanker dan diabetes ini. Berapa pun produksi talas milik petani, semuanya akan diserap PT. Global Seafood International Indonesia (GSII), perusahaan yang akan mengolah talas menjadi komoditas ekspor ke Jepang, ujarnya.
Perusahaan kerja sama Jepang Indonesia itu membutuhkan talas 40 ton/hari untuk memenuhi pasar Negeri Sakura tersebut. Negara Matahari Terbit itu selama ini mendatangkan talas dari China dan beberapa negara lainnya. Meski begitu, berdasarkan hasil penelitian, ternyata talas Bantaeng lebih baik dibanding talas dari China maupun talas Jepang sendiri. Karena itu, ia berharap kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Ketiga komponen ini harus saling membantu agar pembangunan yang bertumpu pada peningkatan kesejahteraan masyarakat terus tumbuh, pinta Bupati. Ia kemudian mengemukakan pertumbuhan selama 1,7 bulan memimpin daerah berjuluk Butta Toa ini.
Dalam kurun waktu tersebut, sejumlah industri sudah melakukan ekspor seperti PT. GSII yang sudah melakukan ekspor produk hasil perikanan dalam bentuk surimi (Bantaeng Surimi) ke Jepang. Perusahaan ini juga segera melakukan ekspor talas, juga ke negara yang pernah hancur pada perang dunia kedua tersebut. Sedangkan Perusahaan Daerah (Perusda) Baji Minasa sudah melakukan ekspor biji kapuk ke Korea. Insya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Perusahaan Milik Negara (BUMN) China juga akan membangun industri tapioka dan disusul BUMN Malaysia yang akan membangun industri cuka dari aren, terangnya.
Semua industri yang berpangkalan di Bantaeng, termasuk industri pengisian gas elpiji 3 Kg yang segera beroperasi, tentu menyerap tenaga kerja dan pada saatnya tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantaeng. Menyinggung soal pemanfaatan lahan kering, khususnya di Layoa dan Pa’jukukang, Bupati Bantaeng mengatakan, akan segera dibangun Cekdam Batumassong. Pembangunan cekdam tersebut akan memanfaatkan 30% air Sungai Bialo. Sisanya akan dimanfaatkan oleh Kabupaten Bulukumba yang merupakan Kabupaten tetangga terdekat di bagian Timur Bonthain. Bila fasilitas ini berhasil dibangun, maka lahan kering di Layoa dan Pa’jukukang akan berubah menjadi lahan subur. Karena itu, ia berharap warga Pa’taneteang turut menjaga sumber air yang akan menghidupi ke dua desa yang selama ini selalu gagal panen, pintanya.
1 comments:
@hangeng...
thanks 4 visit......
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.