Wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi III DPRD Kabupaten Pangkep mempelajari Program Siaga Bencana yang dibentuk Pemda Kabupaten Bantaeng. Selain masalah penanggulangan bencana, khususnya kebakaran, wakil rakyat berbagai partai itu juga ingin mengetahui Program Kesehatan Gratis di daerah berjarak 120 Kilometer arah selatan Kota Makassar ini. Hal itu terungkap pada pertemuan Komisi III DPRD Kabupaten Pangkep dengan Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) di Rumah Jabatan Bupati pada hari Jumat, 23 April 2010.
Pertemuan silaturahim tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Bantaeng (Darwis), Sekretaris Komisi (Nurdin Halim, Fitriana Fachruddin, Yusuf Majide, Mappiare, Ali Sujanto, H. M. Said Baddu, Hj. Juriati, Sapri dan Anggota DPRD lainnya. Sedang tamu dari Kabupaten Penghasil Semen tersebut terdiri atas Ketua Komisi III (Umar Haya) dari PPP, H. Deppungeng dari PPP, Ardi Arsyad dari PKS, Dirham Ijar dari PDIP, H. Mansyur dari Partai Patriot dan A. Muh. Ridha dari Partai Demokrat. Ketua Komisi III DPRD Pangkep mengatakan, sebelum ke Bantaeng rombongan berjumlah 6 orang itu juga melakukan kegiatan yang sama di Kabupaten Gowa untuk bidang pendidikan.
Menurut Umar Haya, dalam 2-3 tahun terakhir, bencana kebakaran cukup meresahkan sebab mobil unit kebakaran yang ada hanya 2 yang siaga di kota. Kalau kebakaran terjadi di Segeri, dipastikan rumah yang terbakar sudah rata dengan tanah. Sulit dilakukan pertolongan karena jarak dan kondisi Damkar yang ada, urainya. Karena itulah, kami mendengar Bantaeng memiliki kedekatan dengan Toyota Jepang. Pangkep juga, tambah politisi dari PPP itu, masih ketinggalan di bidang pendidikan karena luas wilayah yang terdiri atas 117 pulau (23 tanpa penghuni) dengan jumlah penduduk di pulau sebanyak 40 ribu orang.
Pulau-pulau tersebut bahkan ada yang berbatasan dengan Lombok dan Madura. Karena itulah, indeks pendidikan berada pada nomor urut 23. Bupati Bantaeng dalam sambutan penerimaannya menyambut baik kehadiran para wakil rakyat Pangkep di Butta Toa. Menurut Bupati, wilayah kerjanya tidak memiliki pulau. Panjang pantai Bantaeng hanya 21 Kilometer dan sudah dipenuhi rumput laut. Ditunjang curah hujan selama 8 bulan dengan kondisi wilayah 3 klaster (laut, dataran rendah dan tinggi), BONTHAIN kini mengembangkan berbagai jenis sesuai kondisi. Di laut dikembangkan rumput laut, sedang pada dataran rendah dikembangkan padi dan jagung yang berproduksi 5 kali dalam 2 tahun. Salah satu jenis padi yang dikembangkan adalah jenis bromo yang khasiatnya sama dengan beras Jepang, urainya.
Kita juga sudah melakukan penangkaran sendiri untuk 20 jenis varietas unggulan yang sudah dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Ke depan, kami berharap dapat mensuplai kebutuhan bibit Sulsel, terang Nurdin Abdullah. Penangkaran dilakukan sebagai tekad untuk menjadikan Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten Penghasil Benih berbasis teknologi. Sedang di ketinggian dikembangkan tanaman endemik stroberi dan apel. Kawasan pengembangan stroberi dan apel tersebut sekaligus dijadikan kawasan agro wisata yang kini juga sudah dilengkapi bunga potong (Krissan). Komoditi lain yang sedang dikembangkan adalah talas (keladi/pacco) yang pasarnya langsung ke Jepang. Pengembangan talas tersebut hingga kini baru di areal 25 Ha.
Tahap awal, jelas Bupati Bantaeng ekspor talas hanya 8000 ton/tahun. Selain talas, ekspor yang sudah berjalan antara lain biji kapuk yang dilakukan Perusda Bajiminasa ke Korea Selatan serta ekspor hasil laut dalam bentuk Surimi beku ke Jepang. Ekspor ikan olahan tersebut dilakukan PT Global Seafood International Indonesia (GSII). Nurdin Abdullah berharap, Kabupaten Pangkep dapat mengambil bagian dalam kegiatan ekspor tersebut sebab Pangkep memiliki pulau-pulau. Kini, tambah Bupati Bantaeng lagi, Pemda akan membahas bersama para wakil rakyat di DPRD tentang kemungkinan pembebasan pembayaran PBB bagi masyarakat yang menanam talas.
Pembebasan pembayaran PBB tersebut dimaksudkan untuk merangsang masyarakat menanam komoditi yang mengandung khasiat pencegah kanker dan diabetes tersebut. Khusus masalah penyediaan Damkar dan Ambulance, Nurdin Abdullah mengatakan, tiap daerah memiliki peluang untuk menjalin hubungan dengan Toyota Jepang.
Pertemuan silaturahim tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Bantaeng (Darwis), Sekretaris Komisi (Nurdin Halim, Fitriana Fachruddin, Yusuf Majide, Mappiare, Ali Sujanto, H. M. Said Baddu, Hj. Juriati, Sapri dan Anggota DPRD lainnya. Sedang tamu dari Kabupaten Penghasil Semen tersebut terdiri atas Ketua Komisi III (Umar Haya) dari PPP, H. Deppungeng dari PPP, Ardi Arsyad dari PKS, Dirham Ijar dari PDIP, H. Mansyur dari Partai Patriot dan A. Muh. Ridha dari Partai Demokrat. Ketua Komisi III DPRD Pangkep mengatakan, sebelum ke Bantaeng rombongan berjumlah 6 orang itu juga melakukan kegiatan yang sama di Kabupaten Gowa untuk bidang pendidikan.
Menurut Umar Haya, dalam 2-3 tahun terakhir, bencana kebakaran cukup meresahkan sebab mobil unit kebakaran yang ada hanya 2 yang siaga di kota. Kalau kebakaran terjadi di Segeri, dipastikan rumah yang terbakar sudah rata dengan tanah. Sulit dilakukan pertolongan karena jarak dan kondisi Damkar yang ada, urainya. Karena itulah, kami mendengar Bantaeng memiliki kedekatan dengan Toyota Jepang. Pangkep juga, tambah politisi dari PPP itu, masih ketinggalan di bidang pendidikan karena luas wilayah yang terdiri atas 117 pulau (23 tanpa penghuni) dengan jumlah penduduk di pulau sebanyak 40 ribu orang.
Pulau-pulau tersebut bahkan ada yang berbatasan dengan Lombok dan Madura. Karena itulah, indeks pendidikan berada pada nomor urut 23. Bupati Bantaeng dalam sambutan penerimaannya menyambut baik kehadiran para wakil rakyat Pangkep di Butta Toa. Menurut Bupati, wilayah kerjanya tidak memiliki pulau. Panjang pantai Bantaeng hanya 21 Kilometer dan sudah dipenuhi rumput laut. Ditunjang curah hujan selama 8 bulan dengan kondisi wilayah 3 klaster (laut, dataran rendah dan tinggi), BONTHAIN kini mengembangkan berbagai jenis sesuai kondisi. Di laut dikembangkan rumput laut, sedang pada dataran rendah dikembangkan padi dan jagung yang berproduksi 5 kali dalam 2 tahun. Salah satu jenis padi yang dikembangkan adalah jenis bromo yang khasiatnya sama dengan beras Jepang, urainya.
Kita juga sudah melakukan penangkaran sendiri untuk 20 jenis varietas unggulan yang sudah dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Ke depan, kami berharap dapat mensuplai kebutuhan bibit Sulsel, terang Nurdin Abdullah. Penangkaran dilakukan sebagai tekad untuk menjadikan Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten Penghasil Benih berbasis teknologi. Sedang di ketinggian dikembangkan tanaman endemik stroberi dan apel. Kawasan pengembangan stroberi dan apel tersebut sekaligus dijadikan kawasan agro wisata yang kini juga sudah dilengkapi bunga potong (Krissan). Komoditi lain yang sedang dikembangkan adalah talas (keladi/pacco) yang pasarnya langsung ke Jepang. Pengembangan talas tersebut hingga kini baru di areal 25 Ha.
Tahap awal, jelas Bupati Bantaeng ekspor talas hanya 8000 ton/tahun. Selain talas, ekspor yang sudah berjalan antara lain biji kapuk yang dilakukan Perusda Bajiminasa ke Korea Selatan serta ekspor hasil laut dalam bentuk Surimi beku ke Jepang. Ekspor ikan olahan tersebut dilakukan PT Global Seafood International Indonesia (GSII). Nurdin Abdullah berharap, Kabupaten Pangkep dapat mengambil bagian dalam kegiatan ekspor tersebut sebab Pangkep memiliki pulau-pulau. Kini, tambah Bupati Bantaeng lagi, Pemda akan membahas bersama para wakil rakyat di DPRD tentang kemungkinan pembebasan pembayaran PBB bagi masyarakat yang menanam talas.
Pembebasan pembayaran PBB tersebut dimaksudkan untuk merangsang masyarakat menanam komoditi yang mengandung khasiat pencegah kanker dan diabetes tersebut. Khusus masalah penyediaan Damkar dan Ambulance, Nurdin Abdullah mengatakan, tiap daerah memiliki peluang untuk menjalin hubungan dengan Toyota Jepang.
6 comments:
mampir sahabat.....
Apapun yang dilakukannya dengan niat baik pasti akan terlaksana dengan baik !! Artikel yng enak dibaca ... :)
Apa kbr bonthain ???
@mimi...
@digituck...
ma kasih uda mampir sobat semua
neh masih dalam tahap penyembuhan sehabis sakit
yach bgnilah kondisi
tp Q brusaha tuk aktif kembali
banyak bget yg mesti dibalas
makax saat ini aktif tuk balas dulu tiap comment n' segalax
tuk posting belom sempat
pantas memang jadi percontohan...bontang punya tim siaga bencana sendiri
@Skydrugz...
mg benar bs d'jadikan percontohan tuk daerah laenx
ma kasih kunjunganx sob
kapan2 silakan berkunjung ke Bonthain
sekalian sama2 mengunjungi Brigade Siaga Bencana of Bonthain dan menyapa para personilnya
@hangeng...
thanks 4 visit
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.