Strategis, kata ini dapat disandang kota Bonthain. Letaknya yang berada di ujung Utara Laut Flores menjadikan kota ini amat strategis sebagai daerah yang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup menjanjikan. Apa yang dijanjikan BONTHAIN.................? Black Community and Black In News of Bonthain akan mengulas sedikit informasi berkaitan dengan hal tersebut.
Bersamaan dengan Pencanangan Bonthain Beach Hotel di Kawasan Revitalisasi Pantai Seruni Bantaeng, turut pula diresmikan industri lainnya di Kecamatan Pa'jukukang. Industri Pengolahan Ikan milik investment PT. Global Seafood International Indonesia diresmikan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sejak didirikan tahun 2008 dan mulai beroperasi akhir 2009.
Peresmian tersebut ditandai dengan Penadatanganan Prasasti oleh Bapak r. H. Agus Arifin Nu’mang (Wakil Gubernur Sulawesi Selatan) dan Bapak Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr(Bupati Bantaeng). Pemecahan Kendi pada salah satu Black Car Community pun menandai Pelepasan Ekspor Perdana Hasil industri dimaksud.
PT. GLOBAL SEAFOOD INTERNATIONAL INDONESIA (GSII) merupakan kombinasi dari dua negara yaitu Indonesia dan Jepang, dengan komposisi tenaga yang berpengalaman menangani hasil laut, terutama surimi, dari Jepang serta tenaga-tenaga manajemen yang berasal dari Indonesia. Dengan kombinasi seperti ini diharapkan PT. GSII akan dapat berkembang dengan signifikan. Produk utama PT. GSII adalah SURIMI atau ikan giling yang berbahan dasar dari ikan merah jenis Kurisi atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan Itoyori. Pasar produk surimi PT. GSII adalah Jepang, Korea dan Hongkong. Pasar Eropa dan Amerika merupakan target pasar selanjutnya seiring dengan berkembangnya PT. GSII. PT. GSII memiliki motto GATE TO THE WORLD, motto ini menggambarkan keinginan kuat dalam memasarkan produk ke seluruh dunia.
Industri berskala internasional ini terletak di Jl. Poros Bantaeng–Bulukumba Km. 131, Desa Pa’jukukang, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Nilai investasi yang terbilang besar ditanamkan investor Jepang pada industri tersebut, yakni sebesar 4o milyar rupiah. Namun, hasilnya pun bukan skala kecil. Bahan Baku yang dibutuhkan berupa ikan merah jenis Kurisi sebanyak 900 ton/ bulan, Sorbitol sebanyak 12 ton / bulan dan Gula sebanyak 12 ton/bulan. Dari bahan-bahan yang dikerjakan sebanyak 1.000 orang pekerja ini, dalam sebulan mampu diproduksi Surimi ± 300 ton/bulan atau setara dengan 15 Black Car Community (container) per bulannya.
Kehadiran industri besar di kota yang sangat kecil ini ternyata mampu mengubah banyak hal. Antara lain adalah mengurangi tingkat pengangguran, mempercepat laju perekonomian dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Bersamaan dengan Pencanangan Bonthain Beach Hotel di Kawasan Revitalisasi Pantai Seruni Bantaeng, turut pula diresmikan industri lainnya di Kecamatan Pa'jukukang. Industri Pengolahan Ikan milik investment PT. Global Seafood International Indonesia diresmikan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sejak didirikan tahun 2008 dan mulai beroperasi akhir 2009.
Peresmian tersebut ditandai dengan Penadatanganan Prasasti oleh Bapak r. H. Agus Arifin Nu’mang (Wakil Gubernur Sulawesi Selatan) dan Bapak Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr(Bupati Bantaeng). Pemecahan Kendi pada salah satu Black Car Community pun menandai Pelepasan Ekspor Perdana Hasil industri dimaksud.
PT. GLOBAL SEAFOOD INTERNATIONAL INDONESIA (GSII) merupakan kombinasi dari dua negara yaitu Indonesia dan Jepang, dengan komposisi tenaga yang berpengalaman menangani hasil laut, terutama surimi, dari Jepang serta tenaga-tenaga manajemen yang berasal dari Indonesia. Dengan kombinasi seperti ini diharapkan PT. GSII akan dapat berkembang dengan signifikan. Produk utama PT. GSII adalah SURIMI atau ikan giling yang berbahan dasar dari ikan merah jenis Kurisi atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan Itoyori. Pasar produk surimi PT. GSII adalah Jepang, Korea dan Hongkong. Pasar Eropa dan Amerika merupakan target pasar selanjutnya seiring dengan berkembangnya PT. GSII. PT. GSII memiliki motto GATE TO THE WORLD, motto ini menggambarkan keinginan kuat dalam memasarkan produk ke seluruh dunia.
Industri berskala internasional ini terletak di Jl. Poros Bantaeng–Bulukumba Km. 131, Desa Pa’jukukang, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Nilai investasi yang terbilang besar ditanamkan investor Jepang pada industri tersebut, yakni sebesar 4o milyar rupiah. Namun, hasilnya pun bukan skala kecil. Bahan Baku yang dibutuhkan berupa ikan merah jenis Kurisi sebanyak 900 ton/ bulan, Sorbitol sebanyak 12 ton / bulan dan Gula sebanyak 12 ton/bulan. Dari bahan-bahan yang dikerjakan sebanyak 1.000 orang pekerja ini, dalam sebulan mampu diproduksi Surimi ± 300 ton/bulan atau setara dengan 15 Black Car Community (container) per bulannya.
Kehadiran industri besar di kota yang sangat kecil ini ternyata mampu mengubah banyak hal. Antara lain adalah mengurangi tingkat pengangguran, mempercepat laju perekonomian dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
9 comments:
Info bagus mas... Keep blogging dah!!
mari majukan daerah secara positif
menjadi daerah yang kompetitif
wah BONTHAIN hebat yah..,
sudah ada Industri yang berskala Internasional..,
mudah-mudahan Industri ini bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi putra-putra daerah di Sulawesi Selatan dan Bonthain khususnya.,
@akhatam...
thankz mas
@attayaya...
betul kang
banyak ide yg bisa dikembangkan tiap pemuda di daerah...kenapa tidak menelorkannya tuk daerah masings agar bs bersaing dgn daerah lainnya
@Awaluddin Jamal...
Insya Allah
semoga tiap harapan QT smua berbuah pd pemberdayaan tenaga2 lokal yg berkualitas
Dipertahankan Bonthain. Oh ya, produk perikanan Indonesia semakin lama semakin menurun, khususnya perikanan tangkap. budidaya juga perlu dikemabngain, jangan mengandalkan dari hasil laut. tapi bangga bahwa pasar indonesia sudah diakui oleh dunia internasional. Smangat! :)
@hamdan...
benar bget itu sobat
Perikanan kini kian memprihatinkan
so...khususx di Bonthain n' sebagian besar wilayah perairan di Sulawesi Selatan mengenal yg namax perikanan Tambak, Empang n' Karamba
budidaya yg dikembangkan di antarax ad/ udang, bandeng n' sbagaix
Alhamdulillah
tuk komoditas satu ini uda diakui pihak luar. smoga makin banyak yg spt ini, bae' itu di Bonthain maupun wilayah laenx di Indonesia
@hangeng...
sip thankss~!~
I love that idea. Great post!
Thank you, that was just an awesome post!!!
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.