Kurang lebih 2 minggu terakhir ini, masyarakat Bonthain dihebohkan dengan isu keberadaan para penculik orang yang berkeliaran di wilayah Bonthain. Isu ini semakin berkembang, layaknya gosip tetangga dari mulut ke mulut cerita semakin dibumbui. Berbagai cerita bermunculan, ada yang beranggapan bahwa penculik mengincar organ tubuh manusia untuk diperjualbelikan. Namun, hal ini masih saja berupa isu. Akibat isu tersebut, masyarakat ketakutan. Orang tua merasakan kekhawatiran khususnya terhadap anaknya. Tidak seperti biasanya, siswa SMA sekalipun tidak luput dari pengawasan ketat orang tuanya. Hal ini ditandai dengan keaktifan orang tua mengantar dan menjemput anaknya dari dan ke sekolah. Jam belajar diperpanjang, sesi keluar rumah bagi sang anak dikurangi hanya untuk keperluan mendesak dan amat penting. Itu pun harus diantar orang tuanya ataupun keluarga dekat dan/atau temannya.
Di satu sisi, keuntungan dari isu ini adalah perilaku dan sikap yang ditunjukkan orang tua terhadap anaknya berubah drastis dari tidak peduli menjadi semakin sayang dan cinta terhadap anaknya. Di sisi lain, masyarakat dihantui ketakutan akan bahaya yang sewaktu-waktu mengancam keluarganya. Sikap masyarakat kemudian berbuah kewaspadaan. Gambar yang ditunjukkan merupakan korban amukan massa di Kampung Kaili, Kelurahan Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Terjadi sekitar pukul 18.00-20.00 WITA tanggal 04 Pebruari 2011.
Oleh masyarakat, korban DISINYALIR merupakan pelaku dari sindikat penculikan anak dan orang dewasa akhir-akhir ini di wilayah Bantaeng. Lelaki paruh baya yang berusia ± 60 tahun ini mengalami luka berat dan nyaris sekarat akibat dikeroyok oleh massa yang geram dengan keberadaannya di wilayah mereka. Sampai informasi ini diturunkan, korban belum bisa dipastikan sebagai Pelaku, Tersangka atau pun apa statusnya oleh pihak berwajib. Sementara dengan kondisinya yang kian memburuk tersebut, pihak berwajib bersama dengan Tim Medis dari Brigade Siaga Bencana (BS) Bonthain merujuk korban ke Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, korban diamankan di POLRES BANTAENG sampai pukul 22.30 WITA. Pihak berwajib mengambil tindakan tersebut sebagai langkah pengamanan terhadap korban dari amukan massa yang lebih parah lagi. Masyarakat Bantaeng pun kian dihebohkan dengan kejadian ini. Namun, perlu dipahami bersama bahwa masyarakat bersama semua unsur di dalamnya harus mengedepankan "Praduga Tak Bersalah". Betapa tidak, korban belum dapat diinterogasi mengingat kondisinya yang tidak stabil. Identitas berupa nama, alamat dan sebagainya belum dapat diketahui, termasuk kondisi kejiwaan korban.
Adapun kepastian status korban tersebut sebagai tersangka atau bukan, masyarakat diharapkan menunggu kesimpulan, keputusan dari hasil pemeriksaan/penyelidikan Pihak Berwajib. Hal penting yang harus dipahami dari kejadian ini sebagai berikut :
Di satu sisi, keuntungan dari isu ini adalah perilaku dan sikap yang ditunjukkan orang tua terhadap anaknya berubah drastis dari tidak peduli menjadi semakin sayang dan cinta terhadap anaknya. Di sisi lain, masyarakat dihantui ketakutan akan bahaya yang sewaktu-waktu mengancam keluarganya. Sikap masyarakat kemudian berbuah kewaspadaan. Gambar yang ditunjukkan merupakan korban amukan massa di Kampung Kaili, Kelurahan Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Terjadi sekitar pukul 18.00-20.00 WITA tanggal 04 Pebruari 2011.
Oleh masyarakat, korban DISINYALIR merupakan pelaku dari sindikat penculikan anak dan orang dewasa akhir-akhir ini di wilayah Bantaeng. Lelaki paruh baya yang berusia ± 60 tahun ini mengalami luka berat dan nyaris sekarat akibat dikeroyok oleh massa yang geram dengan keberadaannya di wilayah mereka. Sampai informasi ini diturunkan, korban belum bisa dipastikan sebagai Pelaku, Tersangka atau pun apa statusnya oleh pihak berwajib. Sementara dengan kondisinya yang kian memburuk tersebut, pihak berwajib bersama dengan Tim Medis dari Brigade Siaga Bencana (BS) Bonthain merujuk korban ke Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, korban diamankan di POLRES BANTAENG sampai pukul 22.30 WITA. Pihak berwajib mengambil tindakan tersebut sebagai langkah pengamanan terhadap korban dari amukan massa yang lebih parah lagi. Masyarakat Bantaeng pun kian dihebohkan dengan kejadian ini. Namun, perlu dipahami bersama bahwa masyarakat bersama semua unsur di dalamnya harus mengedepankan "Praduga Tak Bersalah". Betapa tidak, korban belum dapat diinterogasi mengingat kondisinya yang tidak stabil. Identitas berupa nama, alamat dan sebagainya belum dapat diketahui, termasuk kondisi kejiwaan korban.
Adapun kepastian status korban tersebut sebagai tersangka atau bukan, masyarakat diharapkan menunggu kesimpulan, keputusan dari hasil pemeriksaan/penyelidikan Pihak Berwajib. Hal penting yang harus dipahami dari kejadian ini sebagai berikut :
- Jangan mudah terpancing isu yang belum pasti kebenarannya.
- Berdo'a terhadap kesembuhan si korban.
- Bersama-sama Kita serahkan dan menunggu keputusan pihak berwajib.
- Tetap waspada.
- Jangan terlalu fokus pada isu dan kejadian yang berkembang karena bisa saja pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kejadian lainnya yang lebih parah semisal Pencurian karena masyarakat berbondong-bondong ke Polres Bantaeng, sementara rumahnya ditinggalkan dalam keadaan tak berpenghuni. Demikian halnya bahaya Kebakaran dan sebagainya.
11 comments:
Waduh...rawan banget skrg sulsel
blogging walking gan...
infonya bagus salam kenal ,sekedar info saja bila ingin rame di kunjungi ..kurangi beban blog atau setting ulang agar blog nampak ringan displaynya ..karena SEO mempengaruhi ringan dan beratnya blog itu sendiri ..setting se simple mungkin dan seringan mungkin semoga bermanfaat
ngerih juga zaman sekarang banyak banget yang namanya orang dikeroyok, apalagi bila sebabnya belum jelas kasian juga si korban, latar belakang seperti kejadian tersebut kemungkinan sulitnya mencari pekerjaan atau juga karena pengaruh lingkungan yang embuatnya seperti itu. oke deh sahabat terimakasih ya infonya.
Main hakim sendiri tidak patut dicontoh...
@Skydrugz...
Kiranya dibeberapa tempat terjadi peristiwa yang mirip. Semoga tiap peristiwa tersebut dapat diselesaikan dengan baik karena kejadian apapun di daerah akan berpengaruh terhadap Indonesia secara umum.
@Komodo Island is The NEW 7 Wonders of The World...
ma kasih gan
will visit U later
@Focus Global...
ma kasih atas saran, masukan dan nasehatnya fren. Amat berarti apa yang telah dituturkan di atas. Sekali lagi ma kasih, kiranya dalam waktu secepatnya bisa diupdate ke dalam blog ini. Saran berikutnya akan selalu dibuka demi perbaikan blog ini,bravo
@Dunia Optimasi
sama-sama sahabat, semoga bermanfaat tiap info yang disajikan. Semoga masyarakat dapat lebih menghargai orang-orang di sekitarnya dengan mengedepankan praduga tak bersalah
@insurance quotes...
Betul bget sobat, secara sadar perilaku seperti itu tidak patut dilakukan tiap individu
seharusnya pemerintah menjamin kehidupan yang layak bagi warga nya sehingga kesejahteraan merata bagi seluruh rakyat indonesia....... jangan di korupsii terusssssssss
@funkynetter...
masukan yang amat berarti tentunya buat Pemerintah. Semoga Pemerintah dapat memperhatikan masyarakatnya dengan lebih bijak.
waduh, itu yang ada di foto...sampe bonyok...kasian juga ya...
wah ngeri sob, maen hakim sendiri gitu...
lama nih tak berkunjung ke blog sobat :)
@budiawanhutasoit...
yap benar
sungguh masyarakat yg geram saat itu
tidak mengenal rasa perikemanusiaan lagi
@free ads for you...
ma kasih kunjungannya sob
semangat dan terus berkarya
mg2 di daerah lain tdk terjadi hal serupa
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.