Sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Pekalongan dipimpin Walikota Pekalongan (dr. Mohamad Basir Ahmad) menerima kunjungan perwakilan Kabupaten Bantaeng di Balai Kota Pekalongan. Dalam pertemuan yang terbilang alot tersebut, dirangkaikan dengan penyerahan cindera mata serta penyematan PIN Kota Pekalongan.
H. Muhammad Yasin (Wakil Bupati Bantaeng) mengapresiasi penuh kepada Pemerintah Kota Pekalongan. "Saya berterima kasih bahwa kami diterima dengan baik di Kota Batik. Bapak Bupati Bantaeng menyampaikan salam dan permohonan maaf berhubung tidak bisa hadir."
Kondisi kewilayahan Kabupaten Bantaeng memiliki beberapa kemiripan dengab Kota Pekalongan. Namun, hal menonjol bahwa di Kabupaten Bantaeng terdapat wilayah pedalaman dan daerah terpencil. Semoga penerapan teknologi secara menyeluruh dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut", tambah Wakil Bupati Bantaeng.
Dalam pemaparannya, Walikota Pekalongan yang juga nyambi sebagai dokter menyampaikan bahwa Kota Pekalongan bisa sukses atas binaan BPPT. "Kami sadari bahwa Kota Pekalongan awalnya berguru dari daerah Kabupaten, yakni Sragen dan Jembrana. Saat ini Alhamdulillah bisa kami lewati. Mindset yang sering mengarah pada persaingan perlu diubah. Daerah di Indonesia ini harus sinkron satu sama lain. Setiap daerah yang masuk binaan BPPT selayaknya dibuat inkubasi. Masing-masing ilmu kita tularkan dalam konsep jejaring dari semua daerah binaan BPPT. Yang mana Kota Pekalongan dan Kabupaten Bantaeng adalah bagian yang intens mendapat perhatian penuh dari BPPT.
Kita bersyukur bahwa pencapaian saat ini adalah hasil dari perjuangan kita yang panjang membangun dan mengembangkan Kota Pekalongan. Kita berdarah-darah dulu pastinya, karena terkadang hal sepele kita sepelekan. Kami berterima kasih kepada BPPT yang dalam hal ini turut hadir Bapak Faisol Ba'abdullah bersama rombongan", tambah dr. Basir.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Kota Pekalongan berupa Information Technology (IT). Dengan menghadirkan broadband sendiri dan telah terkoneksi di seluruh wilayah Kota Pekalongan. Keunggulan lainnya yakni Sistem Pemerintahan yang kuat dengan melakukan perampingan di berbagai SKPD hingga tingkat Kelurahan dan sekolah. Harapan terbesar saya, kedua daerah dapat menjalin kerja sama secepatnya. Pekalongan ini untuk Indonesia, kenapa tidak bahwa Bantaeng juga untuk Indonesia dan ke depannya mungkin bisa melewati apa yang telah kami raih saat ini. Untuk itu, saya berharap membangun POROS Pekalongan-Bantaeng. Demikian disampaikan Walikota Pekalongan di akhir sambutannya.
Dalam rangkaian kunjungan hari ini, rombongan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng dijadwalkan meninjau beberapa instansi Kota Pekalongan. Bappeda akan dikunjungi lebih awal untuk menyerap ilmu dan teknologi yang diterapkan, khususnya penerapan E-Musrenbang.
"Semoga teman-teman dari Kota Pekalongan dapat memfasilitasi kami untuk menyerap ilmu yang bermanfaat dalam rangka pengembangan Kabupaten Bantaeng", tutur Syahrul Bayan (Kadis. Sosnakertrans Kabupaten Bantaeng).
Rombongan dari Kabupaten Bantaeng dalam sesi diskusi pada rapat dimaksud menyampaikan keinginan-keinginan agar dapat melihat langsung titik-ttik sentra pengembangan E-Government Kota Pekalongan. Bagaimana mengimpelementasikan perampingan instansi dan perampingan PNS. Sehingga dapat meminimalkan penganggaran Kota Pekalongan.
H. Muhammad Yasin (Wakil Bupati Bantaeng) mengapresiasi penuh kepada Pemerintah Kota Pekalongan. "Saya berterima kasih bahwa kami diterima dengan baik di Kota Batik. Bapak Bupati Bantaeng menyampaikan salam dan permohonan maaf berhubung tidak bisa hadir."
Kondisi kewilayahan Kabupaten Bantaeng memiliki beberapa kemiripan dengab Kota Pekalongan. Namun, hal menonjol bahwa di Kabupaten Bantaeng terdapat wilayah pedalaman dan daerah terpencil. Semoga penerapan teknologi secara menyeluruh dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut", tambah Wakil Bupati Bantaeng.
Dalam pemaparannya, Walikota Pekalongan yang juga nyambi sebagai dokter menyampaikan bahwa Kota Pekalongan bisa sukses atas binaan BPPT. "Kami sadari bahwa Kota Pekalongan awalnya berguru dari daerah Kabupaten, yakni Sragen dan Jembrana. Saat ini Alhamdulillah bisa kami lewati. Mindset yang sering mengarah pada persaingan perlu diubah. Daerah di Indonesia ini harus sinkron satu sama lain. Setiap daerah yang masuk binaan BPPT selayaknya dibuat inkubasi. Masing-masing ilmu kita tularkan dalam konsep jejaring dari semua daerah binaan BPPT. Yang mana Kota Pekalongan dan Kabupaten Bantaeng adalah bagian yang intens mendapat perhatian penuh dari BPPT.
Kita bersyukur bahwa pencapaian saat ini adalah hasil dari perjuangan kita yang panjang membangun dan mengembangkan Kota Pekalongan. Kita berdarah-darah dulu pastinya, karena terkadang hal sepele kita sepelekan. Kami berterima kasih kepada BPPT yang dalam hal ini turut hadir Bapak Faisol Ba'abdullah bersama rombongan", tambah dr. Basir.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Kota Pekalongan berupa Information Technology (IT). Dengan menghadirkan broadband sendiri dan telah terkoneksi di seluruh wilayah Kota Pekalongan. Keunggulan lainnya yakni Sistem Pemerintahan yang kuat dengan melakukan perampingan di berbagai SKPD hingga tingkat Kelurahan dan sekolah. Harapan terbesar saya, kedua daerah dapat menjalin kerja sama secepatnya. Pekalongan ini untuk Indonesia, kenapa tidak bahwa Bantaeng juga untuk Indonesia dan ke depannya mungkin bisa melewati apa yang telah kami raih saat ini. Untuk itu, saya berharap membangun POROS Pekalongan-Bantaeng. Demikian disampaikan Walikota Pekalongan di akhir sambutannya.
Dalam rangkaian kunjungan hari ini, rombongan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng dijadwalkan meninjau beberapa instansi Kota Pekalongan. Bappeda akan dikunjungi lebih awal untuk menyerap ilmu dan teknologi yang diterapkan, khususnya penerapan E-Musrenbang.
"Semoga teman-teman dari Kota Pekalongan dapat memfasilitasi kami untuk menyerap ilmu yang bermanfaat dalam rangka pengembangan Kabupaten Bantaeng", tutur Syahrul Bayan (Kadis. Sosnakertrans Kabupaten Bantaeng).
Rombongan dari Kabupaten Bantaeng dalam sesi diskusi pada rapat dimaksud menyampaikan keinginan-keinginan agar dapat melihat langsung titik-ttik sentra pengembangan E-Government Kota Pekalongan. Bagaimana mengimpelementasikan perampingan instansi dan perampingan PNS. Sehingga dapat meminimalkan penganggaran Kota Pekalongan.
1 comments:
Yap bener, mestinya nggak perlu dibeda2in antara kota dan kabupaten, antara kota ini dengan kota itu, justru mesti saling sharing ilmu kaya Pekalongan sama Bantaeng ini :)
Baru tau kalo walikota pekalongan ternyata nyambi jadi dokter juga hehe...
Btw, lama nggak mampir kesini, ternyata masih update terus blog ini :)
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.