30 Menit Kembang Api Hiasi Bantaeng
Friday, January 1, 2016Pesta Kembang Api menandai pergantian tahun 2015 menuju tahun 2016 di Kabupaten Bantaeng. Sejak siang hari (31/12/15) ribuan batang kembang api maupun petasan dalam berbagai model dan jenis telah disiapkan di Anjungan Pantai Seruni Bantaeng.
Puluhan ribu pengunjung mulai memadati Kawasan Pantai Seruni Bantaeng yang terbagi ke dalam beberapa area. Pengunjung mencapai sekitar 30 ribu orang, sebagian besar terkumpul pada area yang selama ini kerap menjadi pusat kunjungan. Antara lain Pusat Kuliner, Tribun, Alun-alun, Cafe Kartika dan Sport Center. Selebihnya berada di area Parkir Kendaraan roda 2 dan 4 yang terpisah lokasinya. Termasuk mengisi area-area lainnya seperti Jalan Akses Pantai, halaman RSUD dan Pusat Cakar Seruni.
Sementara untuk area Anjungan, tidak diperkenankan mendekat bahkan memasuki area di sekitarnya dalam radius 5-10 meter. Di tempat ini telah disusun rangkaian Kembang Api dalam kombinasi tertentu. Dimana material yang digunakan memerlukan pengawasan khusus dari pihak keamanan dibantu para teknisi yang secara khusus pula didatangkan dari luar Kabupaten Bantaeng untuk mengoperasikan Kembang Api dimaksud.
Para pengunjung tidak hanya datang sekedar untuk menyaksikan Pesta Kembang Api yang digelar. Sambil menanti, mereka mendatangi cafe dan warkop yang berjejalan di Pusat Kuliner dan kawasan Cafe Kartika. Saking padatnya, pengunjung harus rela antri. Hal ini disebabkan membengkaknya jumlah angka pengunjung dibanding jumlah cafe yang tersedia.
Di tempat terpisah, beberapa legislator Kabupaten Bantaeng menempati Warkop Selfie (Kompasiana : goo.gl/JsWhnw). Tampak bersama keluarganya antara lain A. Rilman Abdullah (Nasdem), Muhammad Asri, SE (PKB), Darwis, ST (PAN) dan Ir. Alim Bahri L. Tana (Demokrat). Juga hadir beberapa Tokoh Pemuda yang tidak asing di daerah ini, yakni Ansar, SE, Andi Risky, Muslim Ansar, SE, Saleh, Ince, Ahmad Yani, Nurlinda dan Muh. Nur Anshari.
Menikmati hidangan Kopi Bantaeng dan cemilan khas Pantai Seruni, para pengunjung Warkop Selfie sesekali berselfie ria dengan background nan cantik dan indah. "Tidak salah dinamakan Warkop Selfie. Kita berharap Warkop Selfie semakin ramai dan terus berkreasi di tahun 2016." puji Kr. Alim (legislator Demokrat) kepada pemiliknya (Budi A. Mubarak). Yang kemudian diamini Budi, "Insya Allah telah kami siapkan sejumlah menu spesial."
Lain halnya dengan Darwis (legislator PAN) dan Asri (legislator PKB), "Warkop ini sangat nyaman, meskipun cafe lainnya pun memiliki keunikan tersendiri. Namun, disini kita benar-benar dapat menyaksikan pemadangan yang berbeda dari cafe yang lain." ungkapnya.
"Keuntungan terbaiknya bahwa warga Kabupaten Bantaeng lebih banyak menghabiskan malam pergantian tahun baru di Bantaeng sendiri. Dibanding harus ke Makassar misalnya, kalau berbelanja di Bantaeng maka pedagang dan masyarakat Bantaeng juga yang menikmatinya." tambah Kr. Rilman (legislator Nasdem).
Malam yang semakin larut mengantar pergantian tahun semakin dekat. Tatkala sirine dibunyikan dan menggema ke seluruh sudut area Pantai Seruni. Diikuti kilatan cahaya dari area Anjungan, Pesta Kembang Api pun dimulai. Berlangsung sekitar 30 menit tanpa henti, angkasa Kabupaten Bantaeng terlihat terang layaknya siang hari. Disamping kembang api yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, pengunjung destinasi ini pun tidak mau kalah. Meski tidak mampu menyaingi durasi penampilannya, mereka pun mempertontonkan kembang api yang telah disiapkannya dari rumah.
Rasa puas dan kebahagiaan bercampur jadi satu melewati malam pergantian tahun. Selanjutnya mengawali tahun 2016 dengan penuh harapan agar kehidupan dan masa depannya lebih baik. Sembari berdo'a pada Yang Maha Kuasa semoga Kabupaten Bantaeng semakin berkembang dan maju di segala bidang.
Selamat tahun baru 2016, salam #AMBAE.
Puluhan ribu pengunjung mulai memadati Kawasan Pantai Seruni Bantaeng yang terbagi ke dalam beberapa area. Pengunjung mencapai sekitar 30 ribu orang, sebagian besar terkumpul pada area yang selama ini kerap menjadi pusat kunjungan. Antara lain Pusat Kuliner, Tribun, Alun-alun, Cafe Kartika dan Sport Center. Selebihnya berada di area Parkir Kendaraan roda 2 dan 4 yang terpisah lokasinya. Termasuk mengisi area-area lainnya seperti Jalan Akses Pantai, halaman RSUD dan Pusat Cakar Seruni.
Sementara untuk area Anjungan, tidak diperkenankan mendekat bahkan memasuki area di sekitarnya dalam radius 5-10 meter. Di tempat ini telah disusun rangkaian Kembang Api dalam kombinasi tertentu. Dimana material yang digunakan memerlukan pengawasan khusus dari pihak keamanan dibantu para teknisi yang secara khusus pula didatangkan dari luar Kabupaten Bantaeng untuk mengoperasikan Kembang Api dimaksud.
Para pengunjung tidak hanya datang sekedar untuk menyaksikan Pesta Kembang Api yang digelar. Sambil menanti, mereka mendatangi cafe dan warkop yang berjejalan di Pusat Kuliner dan kawasan Cafe Kartika. Saking padatnya, pengunjung harus rela antri. Hal ini disebabkan membengkaknya jumlah angka pengunjung dibanding jumlah cafe yang tersedia.
Di tempat terpisah, beberapa legislator Kabupaten Bantaeng menempati Warkop Selfie (Kompasiana : goo.gl/JsWhnw). Tampak bersama keluarganya antara lain A. Rilman Abdullah (Nasdem), Muhammad Asri, SE (PKB), Darwis, ST (PAN) dan Ir. Alim Bahri L. Tana (Demokrat). Juga hadir beberapa Tokoh Pemuda yang tidak asing di daerah ini, yakni Ansar, SE, Andi Risky, Muslim Ansar, SE, Saleh, Ince, Ahmad Yani, Nurlinda dan Muh. Nur Anshari.
Menikmati hidangan Kopi Bantaeng dan cemilan khas Pantai Seruni, para pengunjung Warkop Selfie sesekali berselfie ria dengan background nan cantik dan indah. "Tidak salah dinamakan Warkop Selfie. Kita berharap Warkop Selfie semakin ramai dan terus berkreasi di tahun 2016." puji Kr. Alim (legislator Demokrat) kepada pemiliknya (Budi A. Mubarak). Yang kemudian diamini Budi, "Insya Allah telah kami siapkan sejumlah menu spesial."
Lain halnya dengan Darwis (legislator PAN) dan Asri (legislator PKB), "Warkop ini sangat nyaman, meskipun cafe lainnya pun memiliki keunikan tersendiri. Namun, disini kita benar-benar dapat menyaksikan pemadangan yang berbeda dari cafe yang lain." ungkapnya.
"Keuntungan terbaiknya bahwa warga Kabupaten Bantaeng lebih banyak menghabiskan malam pergantian tahun baru di Bantaeng sendiri. Dibanding harus ke Makassar misalnya, kalau berbelanja di Bantaeng maka pedagang dan masyarakat Bantaeng juga yang menikmatinya." tambah Kr. Rilman (legislator Nasdem).
Malam yang semakin larut mengantar pergantian tahun semakin dekat. Tatkala sirine dibunyikan dan menggema ke seluruh sudut area Pantai Seruni. Diikuti kilatan cahaya dari area Anjungan, Pesta Kembang Api pun dimulai. Berlangsung sekitar 30 menit tanpa henti, angkasa Kabupaten Bantaeng terlihat terang layaknya siang hari. Disamping kembang api yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, pengunjung destinasi ini pun tidak mau kalah. Meski tidak mampu menyaingi durasi penampilannya, mereka pun mempertontonkan kembang api yang telah disiapkannya dari rumah.
Rasa puas dan kebahagiaan bercampur jadi satu melewati malam pergantian tahun. Selanjutnya mengawali tahun 2016 dengan penuh harapan agar kehidupan dan masa depannya lebih baik. Sembari berdo'a pada Yang Maha Kuasa semoga Kabupaten Bantaeng semakin berkembang dan maju di segala bidang.
Selamat tahun baru 2016, salam #AMBAE.
Silaturahmi dan Keamanan Properti yang Ditinggalkan
Monday, July 20, 2015Kebakaran terjadi di Kampung Tala-tala, Kelurahan Bonto Rita, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng pasca lebaran. Dimana berselang sehari sebelumnya berlangsung pelaksanaan Shalat Ied. Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 14:00 Wita (18/07). Dari kejadian tersebut, sebuah rumah milik Ny. Inda Sari habis dilalap si jago merah.
Beruntung, laporan yang masuk di Markas Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng segera direspon menuju TKP. Satgas Damkar bersama Tim Medis segera menuju TKP. Alhasil telah dipadamkan apinya oleh Satgas Pemadam Kebakaran Bantaeng sekitar 30 menit kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pemilik rumah yang biasa disapa Dg. Inda' (70) merupakan Pensiunan Dinas PU Kabupaten Bulukumba. Saat itu, dirinya tidak berada di TKP. Sehingga saat kebakaran berlangsung tidak mengetahui kejadian dimaksud hingga api dipadamkan.
Oleh tetangganya diperkirakan masih berada di Kabupaten Bulukumba dalam rangkaian Silaturahmi Idul Fitri 1436 H. Pihak keluarga yang ditinggal berusaha menghubungi. Demikian halnya para tetangganya mencoba dengan segala cara, namun tidak berhasil.
Dalam hal ini, nomor handphone pemilik maupun keluarga yang dikunjungi tidak diketahui, mengingat seluruh properti dan barang di dalam rumah habis dilalap si jago merah.
Keluarga pemilik yang ditinggal dan sedang berada di dalam rumah saat kejadian bernama Dani. Dari hasil wawancara crew AMBAE, dirinya mengaku baru saja LULUS SMP dan akan melanjutkan ke SMA Neg. 1 Bissappu, Kabupaten Bantaeng. "Saya baru mengikuti Ujian Masuk SMA dan sudah dinyatakan LULUS. Tahun ini akan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bissappu." tutur Dani.
Di rumah tersebut dirinya tinggal bersama neneknya yang berusia 70 tahun (Dg. Inda'), kedua tantenya (Anti, 29 dan Agustina, 45), paman (Rusli, 39) serta sepupu 2 kalinya masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Sementara ibunya (Rosmawati) tinggal di Bulukumba dan Ayahnya (Ambo Marding) sedang mengadu nasib di Kota Jambi, Sumatera. Dari pengakuannya, Dani begitu sedih karena ayahnya telah pergi meninggalkan dirinya sejak masih dalam kandungan.
Menyikapi hal tersebut, pengguna Radio Amatir di daerah ini berusaha untuk meneruskan informasi dimaksud melalui radio 2 meter band. Termasuk para crew Pemadam Kebakaran yang menjadi bagian dari Organisasi Radio Amatir (ORARI) Lokal Bantaeng. Dengan harapan dapat segera diketahui oleh yang bersangkutan.
Sementara itu, 2 rumah lainnya ikut terbakar dengan kondisi 10% - 20% kerusakan. Sesuai data yang dikumpulkan crew AMBAE, Dg. Buki (60, buruh bangunan) bersama isterinya (Dg. Tini) juga ikut terbakar rumahnya dan tidak sedang berada di lokasi saat kejadian. Sedangkan Dg. Ruma' yang ikut menyaksikan kebakaran harus pasrah melihat sebagian rumahnya terbakar. Isteri Dg. Ruma' (Dg. Satu') yang tiba 2 jam kemudian sentak histeris dan tidak mampu menahan kesedihan di hari kemenangan ini.
Menurut Dani, saat kejadian dirinya sedang tidur bersama temannya (Askar) yang kini duduk di Kelas 2 SMA. Api pertama kali terlihat di kamar tidur. Dimana dalam kamar tersebut terdapat colokan listrik, televisi dan bantal yang saling berdekatan. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih meneliti penyebab pasti kebakaran yang menimpa 3 rumah di siang hari yang cerah itu.
Pihak keluarga dan tetangga korban memohon kepada pihak yang berwenang agar dapat mengulurkan bantuannya. "Untuk sementara Dani dan keluarganya akan ditampung di rumah keluarga Askar. Kami juga harap mudah-mudahan Pemerintah bisa membantu mereka yang menjadi korban pak." harap para tetangganya.
Sebagai peringatan penting kepada semua masyarakat, termasuk pemudik dan calon pemudik untuk berhati-hati menjaga keamanan properti sebelum meninggalkannya. Berbagai bahaya mengancam seperti kebakaran, pencurian, pengrusakan dan sebagainya. Jika telah dilakukan langkah antisipasi, lalu kemudian tetap terjadi maka selayaknya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Beruntung, laporan yang masuk di Markas Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng segera direspon menuju TKP. Satgas Damkar bersama Tim Medis segera menuju TKP. Alhasil telah dipadamkan apinya oleh Satgas Pemadam Kebakaran Bantaeng sekitar 30 menit kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pemilik rumah yang biasa disapa Dg. Inda' (70) merupakan Pensiunan Dinas PU Kabupaten Bulukumba. Saat itu, dirinya tidak berada di TKP. Sehingga saat kebakaran berlangsung tidak mengetahui kejadian dimaksud hingga api dipadamkan.
Oleh tetangganya diperkirakan masih berada di Kabupaten Bulukumba dalam rangkaian Silaturahmi Idul Fitri 1436 H. Pihak keluarga yang ditinggal berusaha menghubungi. Demikian halnya para tetangganya mencoba dengan segala cara, namun tidak berhasil.
Dalam hal ini, nomor handphone pemilik maupun keluarga yang dikunjungi tidak diketahui, mengingat seluruh properti dan barang di dalam rumah habis dilalap si jago merah.
Keluarga pemilik yang ditinggal dan sedang berada di dalam rumah saat kejadian bernama Dani. Dari hasil wawancara crew AMBAE, dirinya mengaku baru saja LULUS SMP dan akan melanjutkan ke SMA Neg. 1 Bissappu, Kabupaten Bantaeng. "Saya baru mengikuti Ujian Masuk SMA dan sudah dinyatakan LULUS. Tahun ini akan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bissappu." tutur Dani.
Di rumah tersebut dirinya tinggal bersama neneknya yang berusia 70 tahun (Dg. Inda'), kedua tantenya (Anti, 29 dan Agustina, 45), paman (Rusli, 39) serta sepupu 2 kalinya masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Sementara ibunya (Rosmawati) tinggal di Bulukumba dan Ayahnya (Ambo Marding) sedang mengadu nasib di Kota Jambi, Sumatera. Dari pengakuannya, Dani begitu sedih karena ayahnya telah pergi meninggalkan dirinya sejak masih dalam kandungan.
Menyikapi hal tersebut, pengguna Radio Amatir di daerah ini berusaha untuk meneruskan informasi dimaksud melalui radio 2 meter band. Termasuk para crew Pemadam Kebakaran yang menjadi bagian dari Organisasi Radio Amatir (ORARI) Lokal Bantaeng. Dengan harapan dapat segera diketahui oleh yang bersangkutan.
Sementara itu, 2 rumah lainnya ikut terbakar dengan kondisi 10% - 20% kerusakan. Sesuai data yang dikumpulkan crew AMBAE, Dg. Buki (60, buruh bangunan) bersama isterinya (Dg. Tini) juga ikut terbakar rumahnya dan tidak sedang berada di lokasi saat kejadian. Sedangkan Dg. Ruma' yang ikut menyaksikan kebakaran harus pasrah melihat sebagian rumahnya terbakar. Isteri Dg. Ruma' (Dg. Satu') yang tiba 2 jam kemudian sentak histeris dan tidak mampu menahan kesedihan di hari kemenangan ini.
Menurut Dani, saat kejadian dirinya sedang tidur bersama temannya (Askar) yang kini duduk di Kelas 2 SMA. Api pertama kali terlihat di kamar tidur. Dimana dalam kamar tersebut terdapat colokan listrik, televisi dan bantal yang saling berdekatan. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih meneliti penyebab pasti kebakaran yang menimpa 3 rumah di siang hari yang cerah itu.
Pihak keluarga dan tetangga korban memohon kepada pihak yang berwenang agar dapat mengulurkan bantuannya. "Untuk sementara Dani dan keluarganya akan ditampung di rumah keluarga Askar. Kami juga harap mudah-mudahan Pemerintah bisa membantu mereka yang menjadi korban pak." harap para tetangganya.
Sebagai peringatan penting kepada semua masyarakat, termasuk pemudik dan calon pemudik untuk berhati-hati menjaga keamanan properti sebelum meninggalkannya. Berbagai bahaya mengancam seperti kebakaran, pencurian, pengrusakan dan sebagainya. Jika telah dilakukan langkah antisipasi, lalu kemudian tetap terjadi maka selayaknya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Semakin Dekat dengan Warga melalui Open House
Sunday, July 19, 2015Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar open house bertempat di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng (17/07). Dalam kesempatan tersebut, hadir Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah), Wakil Bupati Bantaeng (H. Muhammad Yasin), Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Abdul Gani) Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng (Hj. Liestiaty F. Nurdin), Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Hj. Nuraeni Gani) dan unsur Muspida Kabupaten Bantaeng serta beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Open House digelar sehari dan terbuka untuk umum, baik dari kalangan Aparatur Pemerintah maupun seluruh kalangan masyarakat. Tanpa mengenal strata, status dan pangkat serta jabatan, seluruh pimpinan daerah ini duduk bersama dalam satu meja sambil menikmati sajian makanan khas Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
Satu sama lain saling berjabat tangan seraya memohon maaf sebagai salah satu tanda kemenangan demi menggapai fitrah di hari yang fitri. Dimana setahun telah berlalu dalam berinteraksi, memungkinkan terjadinya diskomunikasi maupun hal-hal yang dapat memunculkan dosa di antara sesama manusia. Bulan suci Ramadhan menjadi wadah bagi umat Muslim pada khususnya untuk melakukan serangkaian instrospeksi diri.
Manakala hidup dan kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah persinggahan. Jabatan dan pangkat tidak akan abadi meski dengan sekuat tenaga mempertahankannnya. Terlebih lagi jika melaluinya dengan cara-cara yang ilegal.
Kegiatan yang digelar di tempat ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar seluruh elemen dalam wilayah administratif Kabupaten Bantaeng. Berjumpa dengan sang Bupati Bantaeng dan petinggi lainnya serta para aparaturnya, bukanlah hal sulit diwujudkan. Melalui Open House dimaksud, tak hanya bersilaturahmi semata. Namun juga menunjukkan betapa dekatnya pemimpin di mata dan hati warganya.
Open House digelar sehari dan terbuka untuk umum, baik dari kalangan Aparatur Pemerintah maupun seluruh kalangan masyarakat. Tanpa mengenal strata, status dan pangkat serta jabatan, seluruh pimpinan daerah ini duduk bersama dalam satu meja sambil menikmati sajian makanan khas Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
Satu sama lain saling berjabat tangan seraya memohon maaf sebagai salah satu tanda kemenangan demi menggapai fitrah di hari yang fitri. Dimana setahun telah berlalu dalam berinteraksi, memungkinkan terjadinya diskomunikasi maupun hal-hal yang dapat memunculkan dosa di antara sesama manusia. Bulan suci Ramadhan menjadi wadah bagi umat Muslim pada khususnya untuk melakukan serangkaian instrospeksi diri.
Manakala hidup dan kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah persinggahan. Jabatan dan pangkat tidak akan abadi meski dengan sekuat tenaga mempertahankannnya. Terlebih lagi jika melaluinya dengan cara-cara yang ilegal.
Kegiatan yang digelar di tempat ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar seluruh elemen dalam wilayah administratif Kabupaten Bantaeng. Berjumpa dengan sang Bupati Bantaeng dan petinggi lainnya serta para aparaturnya, bukanlah hal sulit diwujudkan. Melalui Open House dimaksud, tak hanya bersilaturahmi semata. Namun juga menunjukkan betapa dekatnya pemimpin di mata dan hati warganya.
Jama'ah Ied Padati Pantai Seruni Bantaeng
Shalat Idul Fitri serentak dilaksanakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bantaeng. Dipusatkan di Alun-alun Pantai Seruni, turut hadir Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah), Wakil Bupati Bantaeng (H. Muhammad Yasin), Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Abdul Gani) Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng (Hj. Liestiaty F. Nurdin), Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Hj. Nuraeni Gani) dan unsur Muspida Kabupaten Bantaeng serta beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Jama'ah yang melaksanakan Shalat Ied di tempat ini diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Angka ini tentunya nampak dengan jelas, mengingat kapasitas alun-alun yang mampu menampung puluhan ribu orang. Ditambah lagi fasilitas di sekitarnya seperti Tribun, Anjungan, Trotoar dan Jalan Seruni serta Jalan Akses Masuk dan Keluar dari dan menuju kawasan yang direklamasi sejak beberapa tahun lalu.
Pemandangan yang indah terlihat dari gedung RSUD Prof. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Dari lantai 9 yang berada di puncak gedung tersebut disaksikan para jama'ah memadati lokasi Shalat Ied.
Hal ini terjadi mengingat tahun ini pelaksanaan Shalat Ied ditetapkan serentak oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui hasil sidang isbat sehari sebelumnya (16/07). Praktis umat muslim di seluruh Indonesia pada umumnya mengikuti ketetapan tersebut. Dengan begitu, di Kabupaten Bantaeng dipilihlah Alun-alun Pantai Seruni sebagai tempat terluas untuk bisa memenuhi membludaknya jama'ah Shalat Ied itu sendiri.
Namun demikian, di beberapa tempat baik dalam wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan hingga pelosok Kabupaten Bantaeng tetap disiapkan Masjid untuk pelaksanaan Shalat Ied. Khususnya Masjid yang selama ini kerap digunakan untuk menunaikan Shalat Jum'at.
Seperti halnya Masjid Jami' Muhajirin yang berada di Kampung Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Meski sebagian besar memilih Shalat Ied di Alun-alun Pantai Seruni, Masjid ini tetap penuh. Bahkan sebagian diantaranya harus melaksanakan Shalat Ied di luar gedung Masjid.
Dari hasil pemantauan crew AMBAE, masyarakat memilih Masjid Jami' Muhajirin mengingat jaraknya yang terbilang dekat dengan rumah tempat tinggalnya. "Kami Shalat di Masjid dekat rumah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya bahaya kebakaran dan sebagainya." tutur Andre.
Sementara Joko (Anggota Satgas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantaeng) mengungkapkan bahwa dirinya memang tidak ditugaskan di Pantai Seruni. "Kami telah dibagi tugas untuk memback-up bahaya kebakaran. Mengingat kejadian tahun sebelumnya dimana sebagian masyarakat kerap kali lalai. Akibatnya di salah satu desa di Kecamatan Ulu Ere terdapat rumah yang habis dilalap api. Sedangkan pemiliknya masih melaksanakan Shalat. Bersyukur, laporan yang masuk di Markas Damkar segera bisa kami tangani dan api pun kami padamkan beberapa menit kemudian."
Jama'ah yang melaksanakan Shalat Ied di tempat ini diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Angka ini tentunya nampak dengan jelas, mengingat kapasitas alun-alun yang mampu menampung puluhan ribu orang. Ditambah lagi fasilitas di sekitarnya seperti Tribun, Anjungan, Trotoar dan Jalan Seruni serta Jalan Akses Masuk dan Keluar dari dan menuju kawasan yang direklamasi sejak beberapa tahun lalu.
Pemandangan yang indah terlihat dari gedung RSUD Prof. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Dari lantai 9 yang berada di puncak gedung tersebut disaksikan para jama'ah memadati lokasi Shalat Ied.
Hal ini terjadi mengingat tahun ini pelaksanaan Shalat Ied ditetapkan serentak oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui hasil sidang isbat sehari sebelumnya (16/07). Praktis umat muslim di seluruh Indonesia pada umumnya mengikuti ketetapan tersebut. Dengan begitu, di Kabupaten Bantaeng dipilihlah Alun-alun Pantai Seruni sebagai tempat terluas untuk bisa memenuhi membludaknya jama'ah Shalat Ied itu sendiri.
Namun demikian, di beberapa tempat baik dalam wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan hingga pelosok Kabupaten Bantaeng tetap disiapkan Masjid untuk pelaksanaan Shalat Ied. Khususnya Masjid yang selama ini kerap digunakan untuk menunaikan Shalat Jum'at.
Seperti halnya Masjid Jami' Muhajirin yang berada di Kampung Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Meski sebagian besar memilih Shalat Ied di Alun-alun Pantai Seruni, Masjid ini tetap penuh. Bahkan sebagian diantaranya harus melaksanakan Shalat Ied di luar gedung Masjid.
Dari hasil pemantauan crew AMBAE, masyarakat memilih Masjid Jami' Muhajirin mengingat jaraknya yang terbilang dekat dengan rumah tempat tinggalnya. "Kami Shalat di Masjid dekat rumah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya bahaya kebakaran dan sebagainya." tutur Andre.
Sementara Joko (Anggota Satgas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantaeng) mengungkapkan bahwa dirinya memang tidak ditugaskan di Pantai Seruni. "Kami telah dibagi tugas untuk memback-up bahaya kebakaran. Mengingat kejadian tahun sebelumnya dimana sebagian masyarakat kerap kali lalai. Akibatnya di salah satu desa di Kecamatan Ulu Ere terdapat rumah yang habis dilalap api. Sedangkan pemiliknya masih melaksanakan Shalat. Bersyukur, laporan yang masuk di Markas Damkar segera bisa kami tangani dan api pun kami padamkan beberapa menit kemudian."
Semarak Idul Fitri dengan Takbiran
Thursday, July 16, 2015Bulan suci Ramadhan berakhir hari ini (16/07) setelah resmi diumumkan hasil Sidang Isbat oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta. Alhamdulillah, tahun ini akan dilangsungkan Shalat Idul FItri 1436 H secara serentak di Indonesia. Dimana setelah sekian lama, sering kali berbeda pandangan dalam penetapan 1 Syawal.
Menandai Idul Fitri tahun ini, di seluruh pelosok tanah air digelar Takbiran dengan mengumandangkan Takbir, Tahmid dan Tahlil. Sama halnya di Kabupaten Bantaeng, juga digelar hal serupa.
Takbiran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng dipusatkan di Pantai Seruni Bantaeng. Dengan menggelar Takbir Bersama serta Pawai Takbir Keliling dan Lomba Miniatur Masjid serta Mushollah.
Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) bersama beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng melepas kontingen Remaja Masjid beserta Miniatur Masjid/Mushollah di Anjungan Pantai Seruni Bantaeng. Diikuti oleh beberapa peserta, khususnya Masjid dan Mushollah yang berada dalam wilayah perkotaan Kabupaten Bantaeng.
Meski dengan cuaca yang kurang bersahabat, para kontingen terlihat antusias mengikuti jalur pawai keliling yang ttelah ditentukan sebelumnya. Dan finish kembali di Pantai Seruni Bantaeng.
Sementara itu, kendaraan roda dua maupun roda empat yang diperkirakan mencapai ribuan unit memadati tiap ruas jalan di sepanjang jalan-jalan protokol daerah ini. Kendaraan roda empat khususnya, dilengkapi pengeras suara yang memperdengarkan Gema Takbir dari para penumpangnya. Hal ini menambah semaraknya malam 1 Syawal 1436 H.
Namun, patut meningkatkan kehati-hatian dalam berkendara. Begitu pula bagi warga masyarakat yang menonton di pinggir jalan agar bersama-sama berhati-hati agar tidak tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Dan bisa mengganggu keselamatan para pengguna jalan raya.
Menandai Idul Fitri tahun ini, di seluruh pelosok tanah air digelar Takbiran dengan mengumandangkan Takbir, Tahmid dan Tahlil. Sama halnya di Kabupaten Bantaeng, juga digelar hal serupa.
Takbiran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng dipusatkan di Pantai Seruni Bantaeng. Dengan menggelar Takbir Bersama serta Pawai Takbir Keliling dan Lomba Miniatur Masjid serta Mushollah.
Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) bersama beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng melepas kontingen Remaja Masjid beserta Miniatur Masjid/Mushollah di Anjungan Pantai Seruni Bantaeng. Diikuti oleh beberapa peserta, khususnya Masjid dan Mushollah yang berada dalam wilayah perkotaan Kabupaten Bantaeng.
Meski dengan cuaca yang kurang bersahabat, para kontingen terlihat antusias mengikuti jalur pawai keliling yang ttelah ditentukan sebelumnya. Dan finish kembali di Pantai Seruni Bantaeng.
Sementara itu, kendaraan roda dua maupun roda empat yang diperkirakan mencapai ribuan unit memadati tiap ruas jalan di sepanjang jalan-jalan protokol daerah ini. Kendaraan roda empat khususnya, dilengkapi pengeras suara yang memperdengarkan Gema Takbir dari para penumpangnya. Hal ini menambah semaraknya malam 1 Syawal 1436 H.
Namun, patut meningkatkan kehati-hatian dalam berkendara. Begitu pula bagi warga masyarakat yang menonton di pinggir jalan agar bersama-sama berhati-hati agar tidak tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Dan bisa mengganggu keselamatan para pengguna jalan raya.
Ribuan Warga Bantaeng Kebagian Sedekah
Wednesday, July 15, 2015Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Hj. Liestiaty F. Nurdin) berkunjung ke Dusun Ma'lero, Desa Biangloe, Kecamatan Pa'jukukang (15/07). Di kampung tersebut, Bupati yang oleh warga masyarakat menyebutnya "Doktoroka" mengumpulkan warga masyarakat di sebuah Masjid. Dimana "Masjid Hj. Nuraeny Abdullah" merupakan Masjid pertama yang dibangun oleh H. M. Nurdin Abdullah, jauh sebelum dirinya terpilih sebagai Bupati Bantaeng yang dilantik sejak Agustus 2008 silam.
Warga menyatakan rasa bersyukur dan terima kasih yang mendalam atas kunjungan Bupati Bantaeng. Menurutnya, baru kali ini mereka mendapatkan pemimpin yang benar-benar peduli terhadap masyarakat kalangan bawah. "Dia tidak lupa dengan kami pak. Disinilah pak Nurdin datang pertama sebelum menjadi Bupati. Seandainya bisa pak, dia saja yang menjadi Bupati Bantaeng seterusnya", tutur seorang warga usia lanjut yang diungkapkannya dalam bahasa Makassar.
Hal ini dibenarkan oleh warga lainnya yang kemudian meneriakkan "Bupatiku". Ada pula yang melakukan sujud syukur setelah mendapatkan sedekah. Sementara itu para warga tidak segan-segan mencium tangan H. M. Nurdin Abdullah dan Hj. Liestiaty F. Nurdin sambil menangis penuh haru.
Sedikitnya 300 orang mendapat pakaian berupa sarung dan uang tunai. Begitu pula anak-anak, pun mendapatkan uang tunai sebagai hadiah lebaran. Dengan sedekah ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam menghadapi Idul Fitri 1436 H.
Sebelumnya, sejak pagi hingga siang ribuan warga juga kebagian sedekah dari keluarga H. M. Nurdin Abdullah. Kegiatan tersebut berlangsung di kediaman pribadinya di bilangan Jalan Lingkar Bantaeng.
Warga menyatakan rasa bersyukur dan terima kasih yang mendalam atas kunjungan Bupati Bantaeng. Menurutnya, baru kali ini mereka mendapatkan pemimpin yang benar-benar peduli terhadap masyarakat kalangan bawah. "Dia tidak lupa dengan kami pak. Disinilah pak Nurdin datang pertama sebelum menjadi Bupati. Seandainya bisa pak, dia saja yang menjadi Bupati Bantaeng seterusnya", tutur seorang warga usia lanjut yang diungkapkannya dalam bahasa Makassar.
Hal ini dibenarkan oleh warga lainnya yang kemudian meneriakkan "Bupatiku". Ada pula yang melakukan sujud syukur setelah mendapatkan sedekah. Sementara itu para warga tidak segan-segan mencium tangan H. M. Nurdin Abdullah dan Hj. Liestiaty F. Nurdin sambil menangis penuh haru.
Sedikitnya 300 orang mendapat pakaian berupa sarung dan uang tunai. Begitu pula anak-anak, pun mendapatkan uang tunai sebagai hadiah lebaran. Dengan sedekah ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam menghadapi Idul Fitri 1436 H.
Sebelumnya, sejak pagi hingga siang ribuan warga juga kebagian sedekah dari keluarga H. M. Nurdin Abdullah. Kegiatan tersebut berlangsung di kediaman pribadinya di bilangan Jalan Lingkar Bantaeng.
FORIMBA Berbagi Takjil
Tuesday, July 7, 2015Puluhan anggota komunitas motor yang tergabung dalam Forum Riders Motor Bantaeng, bagi-bagi takjil kepada para pengendara becak yang ada di Kabupaten Bantaeng. Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian komunitas motor kepada sesama, khususnya umat muslim yang akan berbuka puasa.
Forum Riders Motor Bantaeng yang lebih sering dikenal dengan nama FORIMBA, merupakan salah satu forum yang menaungi beberapa klub motor yang ada di Kabupaten Bantaeng. Kegiatan dimaksud dikemas dalam bentuk bhakti sosial. Sebanyak 400 paket takjil atau makanan untuk berbuka puasa habis terbagi kepada para pengendara becak dan pengguna jalan yang melintas dikawasan Jalan Raya Lanto Bantaeng.
Aksi berbagi takjil tersebut dimulai sekitar pukul 17.00 Wita, tepat di depan KODIM 1410 Bantaeng. Diawali dengan membagi-bagikan kupon kepada para pengendara becak di sekitar persimpangan jalan raya Bantaeng. Dengan kupon tersebut diharapkan dapat datang dan mendapatkan takjil yang akan dibagikan.
"Berbagi takjil ini adalah wujud kepedulian komunitas pencinta motor untuk berbagi kepada sesama dibulan suci yang mulia, dengan harapan bermanfaat bagi pengendara yang mungkin sulit untuk berbuka tepat waktu", ujar Syahrul Bayan selaku Ketua Dewan Pembina Forimba.
Masih Syahrul Bayan, "Ramadhan ini adalah momentum kita belajar dan peduli terhadap sesama. Ketika Forimba sudah melakukan hal seperti ini, berharap bisa dicontoh pada hal-hal lainnya, sehingga bermanfaat buat semuanya. Kedepannya akan kita tingkatkan lagi kegiatan yang bersifat sosial.
Kegiatan bhakti sosial seperti ini rutin digelar setiap tahunnya di bulan Ramadhan, dengan harapan tiap tahunnya jumlah takjil yang dibagikan bisa lebih banyak.
Forum Riders Motor Bantaeng yang lebih sering dikenal dengan nama FORIMBA, merupakan salah satu forum yang menaungi beberapa klub motor yang ada di Kabupaten Bantaeng. Kegiatan dimaksud dikemas dalam bentuk bhakti sosial. Sebanyak 400 paket takjil atau makanan untuk berbuka puasa habis terbagi kepada para pengendara becak dan pengguna jalan yang melintas dikawasan Jalan Raya Lanto Bantaeng.
Aksi berbagi takjil tersebut dimulai sekitar pukul 17.00 Wita, tepat di depan KODIM 1410 Bantaeng. Diawali dengan membagi-bagikan kupon kepada para pengendara becak di sekitar persimpangan jalan raya Bantaeng. Dengan kupon tersebut diharapkan dapat datang dan mendapatkan takjil yang akan dibagikan.
"Berbagi takjil ini adalah wujud kepedulian komunitas pencinta motor untuk berbagi kepada sesama dibulan suci yang mulia, dengan harapan bermanfaat bagi pengendara yang mungkin sulit untuk berbuka tepat waktu", ujar Syahrul Bayan selaku Ketua Dewan Pembina Forimba.
Masih Syahrul Bayan, "Ramadhan ini adalah momentum kita belajar dan peduli terhadap sesama. Ketika Forimba sudah melakukan hal seperti ini, berharap bisa dicontoh pada hal-hal lainnya, sehingga bermanfaat buat semuanya. Kedepannya akan kita tingkatkan lagi kegiatan yang bersifat sosial.
Kegiatan bhakti sosial seperti ini rutin digelar setiap tahunnya di bulan Ramadhan, dengan harapan tiap tahunnya jumlah takjil yang dibagikan bisa lebih banyak.
Marching Band Loka Nada Bantaeng Dilepas Menuju Bali
Thursday, July 2, 2015Marching band Loka Nada Bantaeng yang telah berlatih beberapa bulan terakhir, mampu menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hal tersebut ditunjang peran serta Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang terus memberikan pembinaan. Ditambah lagi keaktifan Pemerintah dalam memfasilitasi seluruh kebutuhannya, mulai dari peralatan hingga pemberian vitamin yang cukup untuk menjaga stamina para pemain.
Syahrul Bayan mengungkapkan bahwa kekuatan dan kebersamaan antara pengurus dan para pemain telah terbangun selama kurun waktu 2 bulan lebih latihan berlangsung. "Hal tersebut menjadi dasar semangat bagi anak-anak untuk berjuang pada event tersebut. Apa yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Bantaeng bersama Bapak dan Ibu Bupati Bantaeng, mudah-mudahan anak-anak mampu memberikan jawaban pada event di Bali mulai tanggal 1-6 Juli 2015 mendatang. Dan bisa memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Bantaeng."
Para pemain Marching Band Loka Nada Bantaeng diberangkatkan untuk mengikuti event bergengsi di Bali. Event berjuluk Langgam Indonesia XXVIII/2015 tersebut akan dilaksanakan tanggal 3-5 Juli 2015 di Denpasar-Bali. Merupakan salah satu event bertaraf nasional yang diselenggarakan oleh Marching Band Universitas Udayana.
Sebanyak 62 orang pemain Marching Band binaan ibu Hj. Liestiaty F. Nurdin ii dilepas secara resmi oleh Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) di Pantai Seruni Bantaeng. Turut hadir Kepala Bidang Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan dan Anak, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Propinsi Sulawesi Selatan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Abdul Gani), Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Hj. Nuraeni Gani), para Kepala SKPD dan orang tua maupun perwakilan keluarga para pemain.
Di Bali, mereka akan mengikuti 7 jenis lomba yang dipertadingkan yakni Display Indoor, Playpass (street parade), Individual Percussion Contest, Individual Guard Contest, Drum Battle, Color Guard Contest dan Wind/Brass and Pit's Ensemble Competition. Dengan harapan semoga perwakilan Kabupaten Bantaeng mampu menjuarai kontes demi kontes.
Bupati Bantaeng sangat optimis Marching Band Loka Nada Bantaeng mampu memberikan yang terbaik bagi daerah ini. "Kabupaten Bantaeng pernah mengikuti Asian Pasific Festival di Jepang. Dan penampilan mereka sangat luar biasa. Dan mampu memboyong emas untuk Kabupaten Bantaeng. Kita orang Bantaeng ini persoalan kemauan saja. Dan lebih penting lagi persoalan dukungan. Dimana dulu Marching Band kita ini kurang mendapat dukungan. Insya Allah tahun depan kita akan ganti semua peralatan dengan yang baru semua."
Dirinya juga menggambarkan bagaimana daerah ini mampu meraih prestasi luar biasa sebagai tuan rumah PORDA XV Sulawesi Selatan tahun 2014. Pada tahun 2008 di Pangkep saya katakan pertahankan Juara 8 besar agar semua pemain tidak tegang menghadapi PORDA XV. Alhamdulillah kita mampu mempersembahkan Juara Umum II tingkat SulSel." tambah Nurdin.
Pelepasan peserta Langgam Indonesia XXVIII/2015 tersebut diwarnai dengan penampilan para pemain yang akan dilombakan di Bali. Seluruh tamu undangan serta masyarakat yang ikut menyaksikan dibuat terpukau dengan atraksi dan parade Marching Band.
Syahrul Bayan mengungkapkan bahwa kekuatan dan kebersamaan antara pengurus dan para pemain telah terbangun selama kurun waktu 2 bulan lebih latihan berlangsung. "Hal tersebut menjadi dasar semangat bagi anak-anak untuk berjuang pada event tersebut. Apa yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Bantaeng bersama Bapak dan Ibu Bupati Bantaeng, mudah-mudahan anak-anak mampu memberikan jawaban pada event di Bali mulai tanggal 1-6 Juli 2015 mendatang. Dan bisa memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Bantaeng."
Para pemain Marching Band Loka Nada Bantaeng diberangkatkan untuk mengikuti event bergengsi di Bali. Event berjuluk Langgam Indonesia XXVIII/2015 tersebut akan dilaksanakan tanggal 3-5 Juli 2015 di Denpasar-Bali. Merupakan salah satu event bertaraf nasional yang diselenggarakan oleh Marching Band Universitas Udayana.
Sebanyak 62 orang pemain Marching Band binaan ibu Hj. Liestiaty F. Nurdin ii dilepas secara resmi oleh Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) di Pantai Seruni Bantaeng. Turut hadir Kepala Bidang Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan dan Anak, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Propinsi Sulawesi Selatan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Abdul Gani), Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Hj. Nuraeni Gani), para Kepala SKPD dan orang tua maupun perwakilan keluarga para pemain.
Di Bali, mereka akan mengikuti 7 jenis lomba yang dipertadingkan yakni Display Indoor, Playpass (street parade), Individual Percussion Contest, Individual Guard Contest, Drum Battle, Color Guard Contest dan Wind/Brass and Pit's Ensemble Competition. Dengan harapan semoga perwakilan Kabupaten Bantaeng mampu menjuarai kontes demi kontes.
Bupati Bantaeng sangat optimis Marching Band Loka Nada Bantaeng mampu memberikan yang terbaik bagi daerah ini. "Kabupaten Bantaeng pernah mengikuti Asian Pasific Festival di Jepang. Dan penampilan mereka sangat luar biasa. Dan mampu memboyong emas untuk Kabupaten Bantaeng. Kita orang Bantaeng ini persoalan kemauan saja. Dan lebih penting lagi persoalan dukungan. Dimana dulu Marching Band kita ini kurang mendapat dukungan. Insya Allah tahun depan kita akan ganti semua peralatan dengan yang baru semua."
Dirinya juga menggambarkan bagaimana daerah ini mampu meraih prestasi luar biasa sebagai tuan rumah PORDA XV Sulawesi Selatan tahun 2014. Pada tahun 2008 di Pangkep saya katakan pertahankan Juara 8 besar agar semua pemain tidak tegang menghadapi PORDA XV. Alhamdulillah kita mampu mempersembahkan Juara Umum II tingkat SulSel." tambah Nurdin.
Pelepasan peserta Langgam Indonesia XXVIII/2015 tersebut diwarnai dengan penampilan para pemain yang akan dilombakan di Bali. Seluruh tamu undangan serta masyarakat yang ikut menyaksikan dibuat terpukau dengan atraksi dan parade Marching Band.
GRATIS Buka Puasa Bersama di Pantai Seruni Bantaeng
Thursday, June 25, 2015Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) bersama dengan masyarakat umum dan sejumlah aparatur Pemerintah bergabung di Tribun Pantai Seruni Bantaeng. Di tempat ini berlangsung Buka Puasa Bersama. Dimana kegiatan ini digelar setiap hari selama bulan suci Ramadhan 1436 H.
Masih dengan pakaian kerjanya yang baru saja tiba dari Makassar. Sebelum menuju kediaman pribadinya di bilangan Bonto Atu Bantaeng, dirinya langsung merapat ke tempat ini.
Beberapa aparatur Pemerintah yang baru saja kembali dari tempat kerjanya dan sedang berada di Pantai Seruni, juga ikut bergabung dengan warga Muslim lainnya untuk berbuka bersama.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin) bersama beberapa anggota TP. PKK Kabupaten Bantaeng. Selain itu tampak pula puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sedang melaksanakan KKN Profesi di daerah ini.
Kehadiran pemegang tertinggi Pemerintahan daerah ini, menjadi kebanggaan tersendiri bagi segenap warga masyarakat. "Saya senang sekali pak, karena pak Bupati itu selalu mendatangi warga. Seperti bapak lihat sekarang. Kalau orang lain, mungkin tidak akan datang dengan pakaian seperti itu. Apalagi duduk bersama masyarakat biasa dan juga pengunjung Pantai Seruni ini." tutur Hatta (salah seorang warga Bantaeng).
Bentuk perhatian yang ditunjukkannya benar-benar dirasakan oleh warga. Berbaur dengan siapapun, tanpa memandang status dan latar belakangnya.
Dengan sikap seperti itu, warga justru semakin segan dan hormat. Namun tidak bagi Nurdin Abdullah. Tak jarang sang Bupati menyuguhkan penganan kepada warga yang menantikan saat berbuka puasa. Seperti halnya sore itu, duduk bersama warga sambil membagikan es buah dan kue lapis.
"Saya mengajak kepada seluruh warga untuk berbagi melalui kegiatan buka puasa bersama. Mereka yang berlebih bisa memberikan bantuan berupa takjil. Dan siapa saja bisa berbuka puasa disini. Kita juga bisa mempererat tali silaturahmi." harap Nurdin Abdullah.
Khalayak ramai dapat menikmati sajian buka puasa secara GRATIS hingga 30 Ramadhan 1436 H. Aktifitas bernuansa Islami ini bermula sejak 2 hari lalu (21/06), bertepatan dengan Pembukaan Pasar Ramadhan.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah semarak bulan suci Ramadhan. Sekaligus meramaikan destinasi wisata Pantai Seruni yang sudah menjadi idola bagi penikmat kuliner pada khususnya.
Masih dengan pakaian kerjanya yang baru saja tiba dari Makassar. Sebelum menuju kediaman pribadinya di bilangan Bonto Atu Bantaeng, dirinya langsung merapat ke tempat ini.
Beberapa aparatur Pemerintah yang baru saja kembali dari tempat kerjanya dan sedang berada di Pantai Seruni, juga ikut bergabung dengan warga Muslim lainnya untuk berbuka bersama.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin) bersama beberapa anggota TP. PKK Kabupaten Bantaeng. Selain itu tampak pula puluhan mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sedang melaksanakan KKN Profesi di daerah ini.
Kehadiran pemegang tertinggi Pemerintahan daerah ini, menjadi kebanggaan tersendiri bagi segenap warga masyarakat. "Saya senang sekali pak, karena pak Bupati itu selalu mendatangi warga. Seperti bapak lihat sekarang. Kalau orang lain, mungkin tidak akan datang dengan pakaian seperti itu. Apalagi duduk bersama masyarakat biasa dan juga pengunjung Pantai Seruni ini." tutur Hatta (salah seorang warga Bantaeng).
Bentuk perhatian yang ditunjukkannya benar-benar dirasakan oleh warga. Berbaur dengan siapapun, tanpa memandang status dan latar belakangnya.
Dengan sikap seperti itu, warga justru semakin segan dan hormat. Namun tidak bagi Nurdin Abdullah. Tak jarang sang Bupati menyuguhkan penganan kepada warga yang menantikan saat berbuka puasa. Seperti halnya sore itu, duduk bersama warga sambil membagikan es buah dan kue lapis.
"Saya mengajak kepada seluruh warga untuk berbagi melalui kegiatan buka puasa bersama. Mereka yang berlebih bisa memberikan bantuan berupa takjil. Dan siapa saja bisa berbuka puasa disini. Kita juga bisa mempererat tali silaturahmi." harap Nurdin Abdullah.
Khalayak ramai dapat menikmati sajian buka puasa secara GRATIS hingga 30 Ramadhan 1436 H. Aktifitas bernuansa Islami ini bermula sejak 2 hari lalu (21/06), bertepatan dengan Pembukaan Pasar Ramadhan.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah semarak bulan suci Ramadhan. Sekaligus meramaikan destinasi wisata Pantai Seruni yang sudah menjadi idola bagi penikmat kuliner pada khususnya.
Bonthain
Bantaeng terletak di sebelah selatan Propinsi Sulawesi Selatan
dengan jarak tempuh 120 Kilometer dari kota Makassar. Dapat ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan dari Makassar dengan mengendarai mobil atau sepeda motor
Bantaeng terletak di sebelah selatan Propinsi Sulawesi Selatan
dengan jarak tempuh 120 Kilometer dari kota Makassar. Dapat ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan dari Makassar dengan mengendarai mobil atau sepeda motor