Nippon pernah jadi musuh bebuyutan Merah Putih. Setelah sekian tahun berlalu, kedua rumpun ini perlahan-lahan membentuk sebuah ikatan yang kuat. Berawal dari silaturahmi, lalu berujung pada kerja sama yang saling menguntungkan telah mengubah permusuhan menjadi persahabatan. Tidaklah logis dengan mengungkit masa lalu yang suram dan menjadikannya dasar pemikiran atas perencanaan ke depan. Masa lalu perlu diingat sebagai point penting dengan mengubahnya menjadi lebih baik.
Jepang yang pernah terpuruk jauh ke dalam jurang kehancuran sejak bom atom Hiroshima, ternyata dapat bangkit dan melampaui kesuksesannya di era Perang Dunia II. Tentunya, mereka memiliki cara tersendiri untuk bisa bangkit. Lantas, kenapa Indonesia tidak berupaya mengikuti jejak negeri Sakura.
Bonthain memiliki inisiatif tersendiri menyikapi hal tersebut. Kerja sama terus dilakukan antara Bonthain dengan Jepang. Sister City merupakan salah satu bentuk kerja sama tepat guna yang telah diterapkan di Bonthain dengan beberapa kota yang ada di negeri Sakura. Keberhasilan Jepang bersama program-program yang dijalankannya, diterapkan pula di Bonthain dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Tidak mengherankan bila menyebut nama Bonthain, lalu orang-orang di luar Bonthain berkata "Saya kenal karena kebersihannya, keindahannya dan keramah tamahannya".
Keberhasilan dalam Pengelolaan Kebersihan Kota Bonthain memicu Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia untuk datang belajar dan berharap dapat mengaplikasikannya di daerahnya masing-masing. Nurdin Abdullah mengungkapkan "Lima tahun silam, Bonthain sering dilanda banjir. Lalu dibangunlah Cekdam untuk mengontrol banjir. Alhamdulillah sampai sekarang, masyarakat Bonthain tenang-tenang saja ketika hujan deras mengguyur kota Bonthain. Setelah Bonthain bebas banjir, kota mulai dibenahi dengan Sistem Pengelolaan Kebersihan Kota. Sampah di jalanan disapu dan diangkut ke TPA. Tempat sampah disiapkan di seluruh pelosok kota Bonthain."
Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Mobil Pemadam Kebakaran yang kami miliki adalah Bantuan Hibah Jepang. Begitu pula dengan mobil Ambulance dan sebagainya. Lalu sekarang, baru tiba mobil Pengolah Sampah sebanyak 2 unit, tambah Nurdin Abdullah.
Bantuan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jepang begitu peduli terhadap kemajuan Bonthain. Maka dari itu, kepedulian masyarakat Bonthain harus lebih besar.
Jepang yang pernah terpuruk jauh ke dalam jurang kehancuran sejak bom atom Hiroshima, ternyata dapat bangkit dan melampaui kesuksesannya di era Perang Dunia II. Tentunya, mereka memiliki cara tersendiri untuk bisa bangkit. Lantas, kenapa Indonesia tidak berupaya mengikuti jejak negeri Sakura.
Bonthain memiliki inisiatif tersendiri menyikapi hal tersebut. Kerja sama terus dilakukan antara Bonthain dengan Jepang. Sister City merupakan salah satu bentuk kerja sama tepat guna yang telah diterapkan di Bonthain dengan beberapa kota yang ada di negeri Sakura. Keberhasilan Jepang bersama program-program yang dijalankannya, diterapkan pula di Bonthain dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Tidak mengherankan bila menyebut nama Bonthain, lalu orang-orang di luar Bonthain berkata "Saya kenal karena kebersihannya, keindahannya dan keramah tamahannya".
Keberhasilan dalam Pengelolaan Kebersihan Kota Bonthain memicu Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia untuk datang belajar dan berharap dapat mengaplikasikannya di daerahnya masing-masing. Nurdin Abdullah mengungkapkan "Lima tahun silam, Bonthain sering dilanda banjir. Lalu dibangunlah Cekdam untuk mengontrol banjir. Alhamdulillah sampai sekarang, masyarakat Bonthain tenang-tenang saja ketika hujan deras mengguyur kota Bonthain. Setelah Bonthain bebas banjir, kota mulai dibenahi dengan Sistem Pengelolaan Kebersihan Kota. Sampah di jalanan disapu dan diangkut ke TPA. Tempat sampah disiapkan di seluruh pelosok kota Bonthain."
Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jepang yang telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Mobil Pemadam Kebakaran yang kami miliki adalah Bantuan Hibah Jepang. Begitu pula dengan mobil Ambulance dan sebagainya. Lalu sekarang, baru tiba mobil Pengolah Sampah sebanyak 2 unit, tambah Nurdin Abdullah.
Bantuan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jepang begitu peduli terhadap kemajuan Bonthain. Maka dari itu, kepedulian masyarakat Bonthain harus lebih besar.
5 comments:
ketika di bontain bisa melakukan hal tersebut kenapa indonesia tidak bisa?,apa karna pemerintahannya hanya mementingkan diri sendiri,sunggu hal yang sangat menyedihkan bila mengingat indonesia yang sering kebanjiran...
wah iya donk sampah tuh mesti diolah , agar engga menjadi polusi
mantab... kotaku bersih, rakyatku sehat..
mantab.. kota bersih, masyarakat sehat..
apa yang ada harus dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.