Bonthain ramai diperbincangkan dengan aksi nekad seorang pemuda yang berusaha bunuh diri. Usaha bunuh diri ini dilakukan oleh salah seorang pemuda bernama Andika Pratama yang berasal dari Tanete, Kabupaten Bulukumba. Upaya ini dilakukannya sejak dini hari, Jum'at 17 September 2010 hingga siang sebelum Sholat Jum'at dilangsungkan.
Menurut sumber terpercaya dan dengan melihat kondisinya secara langsung, pemuda dimaksud mengalami stres. Stres yang dialaminya berupa halusinasi bahwa kiamat telah tiba. Menurut penglihatannya, air menggenangi di sekitarnya yang dianggapnya bahwa itu bagian dari Kiamat. Sehingga dia memilih untuk menghindar dari genangan air tersebut dengan memanjat Tower BTS salah satu provider Seluler yang berlokasi di Kampung Lumpangang, Desa Lumpangang, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Setelah warga mengetahui kejadian ini, Tim Penyelamat pun segera dihubungi dan langsung menuju TKP. Usaha penyelamatan berhasil dilakukan sebelum Sholat Jum'at, sekitar pukul 12.00 WITA.
Adapun lokasi tepatnya yakni :
Kampung Lumpangang
Desa Lumpangang
Kecamatan Pa'jukukang
Kabupaten Bantaeng
Propinsi Sulawesi Selatan
Indonesia
Rescue Team yang berperan aktif dalam upaya penyelamatan :
1. Baling-baling Adventure Team (BAT)
2. Loka Camp (Resort & Outbound)
3. Brigade Siaga Bencana (BSB) of Bonthain, terdiri dari :
- Satuan Tugas (Satgas) Pemadam Kebakaran 113 of Bonthain
- Tim Medis BSB of Bonthain
4. Kepolisian Republik Indonesia terdiri dari :
- Kepolisian Resort (Polres) Bantaeng
- Kepolisian Sektor (Polsek) Pa'jukukang
5. Tim Medis Kabupaten Bantaeng terdiri dari :
- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng
- RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng
6. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bantaeng
7. Pemerintah Setempat terdiri dari :
- Kecamatan Pa'jukukang
- Desa Lumpangang
8. Warga Bonthain
Pihak berwajib yang juga hadir di TKP langsung menggiring pemuda berusia 26 tahun ini menuju Kantor Polres Bantaeng di Jl. Sungai Bialo Bantaeng. Menurut salah seorang anggota dari Polres Bantaeng, Andika akan mengalami pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Selanjutnya akan diinterogasi perihal perbuatannya yang sempat meresahkan masyarakat. Dari pantauan Tim AMBAE di lapangan melaporkan bahwa sebagian masyarakat berusaha meluapkan amarahnya. Saya sangat ingin memukul itu orang pak, keluh salah seorang pemuda dengan nada marah. Warga Lumpangang marah, pasalnya Tower BTS yang dipanjatnya masih berumur kacang. Mereka tidak ingin kampungnya dinodai dengan aksi negatif, terlebih dengan bunuh diri. Apalagi si Andika ini bukan berasal dari kampung kami bahkan bukan orang Bonthain. Demikian gambaran kemarahan warga Kampung Lumpangang.
Akibat aksi ini, masyarakat Bonthain ramai mengunjungi lokasi kejadian. Gosip-gosip tetangga pun tidak ketinggalan. Saking kecilnya Bonthain, tak lama setelah kejadian informasi ini telah tersebar kemana-mana. Salah satunya ditandai dengan masuknya pesan singkat dari beberapa rekan Bonthain di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bulukumba. Mereka berusaha mendapatkan kepastian informasi di atas. Tim Bonthain pun bergegas mempublikasikan informasi ini berdasarkan reportase Tim AMBAE di lapangan yang ikut ambil bagian dalam upaya pengelamatan.
Bahkan kemungkinan informasi ini akan tersebar lebih cepat lagi ke seluruh pelosok Nusantara tanpa harus mengunjungi dunia maya dengan hadirnya beberapa Tim Media Elektronik dan Media Cetak di TKP. Berbekal peralatan standar, Tim AMBAE mendapatkan beberapa gambar baik video maupun foto.
Video tersebut dapat dinikmati melalui YouTube. Sedangkan untuk foto-foto dapat dinikmati hasilnya melalui jejaring sosial FACEBOOK.
Menurut sumber terpercaya dan dengan melihat kondisinya secara langsung, pemuda dimaksud mengalami stres. Stres yang dialaminya berupa halusinasi bahwa kiamat telah tiba. Menurut penglihatannya, air menggenangi di sekitarnya yang dianggapnya bahwa itu bagian dari Kiamat. Sehingga dia memilih untuk menghindar dari genangan air tersebut dengan memanjat Tower BTS salah satu provider Seluler yang berlokasi di Kampung Lumpangang, Desa Lumpangang, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Setelah warga mengetahui kejadian ini, Tim Penyelamat pun segera dihubungi dan langsung menuju TKP. Usaha penyelamatan berhasil dilakukan sebelum Sholat Jum'at, sekitar pukul 12.00 WITA.
Adapun lokasi tepatnya yakni :
Kampung Lumpangang
Desa Lumpangang
Kecamatan Pa'jukukang
Kabupaten Bantaeng
Propinsi Sulawesi Selatan
Indonesia
Rescue Team yang berperan aktif dalam upaya penyelamatan :
1. Baling-baling Adventure Team (BAT)
2. Loka Camp (Resort & Outbound)
3. Brigade Siaga Bencana (BSB) of Bonthain, terdiri dari :
- Satuan Tugas (Satgas) Pemadam Kebakaran 113 of Bonthain
- Tim Medis BSB of Bonthain
4. Kepolisian Republik Indonesia terdiri dari :
- Kepolisian Resort (Polres) Bantaeng
- Kepolisian Sektor (Polsek) Pa'jukukang
5. Tim Medis Kabupaten Bantaeng terdiri dari :
- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng
- RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng
6. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bantaeng
7. Pemerintah Setempat terdiri dari :
- Kecamatan Pa'jukukang
- Desa Lumpangang
8. Warga Bonthain
Pihak berwajib yang juga hadir di TKP langsung menggiring pemuda berusia 26 tahun ini menuju Kantor Polres Bantaeng di Jl. Sungai Bialo Bantaeng. Menurut salah seorang anggota dari Polres Bantaeng, Andika akan mengalami pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Selanjutnya akan diinterogasi perihal perbuatannya yang sempat meresahkan masyarakat. Dari pantauan Tim AMBAE di lapangan melaporkan bahwa sebagian masyarakat berusaha meluapkan amarahnya. Saya sangat ingin memukul itu orang pak, keluh salah seorang pemuda dengan nada marah. Warga Lumpangang marah, pasalnya Tower BTS yang dipanjatnya masih berumur kacang. Mereka tidak ingin kampungnya dinodai dengan aksi negatif, terlebih dengan bunuh diri. Apalagi si Andika ini bukan berasal dari kampung kami bahkan bukan orang Bonthain. Demikian gambaran kemarahan warga Kampung Lumpangang.
Akibat aksi ini, masyarakat Bonthain ramai mengunjungi lokasi kejadian. Gosip-gosip tetangga pun tidak ketinggalan. Saking kecilnya Bonthain, tak lama setelah kejadian informasi ini telah tersebar kemana-mana. Salah satunya ditandai dengan masuknya pesan singkat dari beberapa rekan Bonthain di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bulukumba. Mereka berusaha mendapatkan kepastian informasi di atas. Tim Bonthain pun bergegas mempublikasikan informasi ini berdasarkan reportase Tim AMBAE di lapangan yang ikut ambil bagian dalam upaya pengelamatan.
Bahkan kemungkinan informasi ini akan tersebar lebih cepat lagi ke seluruh pelosok Nusantara tanpa harus mengunjungi dunia maya dengan hadirnya beberapa Tim Media Elektronik dan Media Cetak di TKP. Berbekal peralatan standar, Tim AMBAE mendapatkan beberapa gambar baik video maupun foto.
Video tersebut dapat dinikmati melalui YouTube. Sedangkan untuk foto-foto dapat dinikmati hasilnya melalui jejaring sosial FACEBOOK.
11 comments:
Waduh repot tuch kalau sudah stres begitu, tapi yg penting untuk saat ini pemuda tersebut selamat
deh... banyaknya juga yg datang tolomg...
apa lasannya itu org mau bunuh diri?
Masih ada saja orang yang berpikir, bunuh diri sebagai jalan keluar. Padahal, kalau memang kiamat mau datang, tak perlu bunuh diri juga pasti akan meninggal kan?
Risma
wah liputannya sampai ke sana juga s0b ,, ..! perlu itu s0b ,, human sosiality :)
@msafru...
Alhamdulillah selamat n' hingga sekarang tidak terdengar bahwa pemuda itu mengulangi perbuatannya.semog tidak tuk selamanya
@Skydrugz...
pada dasarnya pemuda ini pengen nikah tapi belum kesampean.jadi saat evakuasi berlangsung, pemuda ini berhasil diturunkan dengan bujukan yang ampuh yakni siap dinikahkan oleh pak Camat.meskipun bujukan tsb hanya gombal.
sementara dari sekian banyak masalah yang menghantui pikirannya, muncullah halusinasi pada dirinya yang menganggap bahwa kiamat telah tiba.
@~Serendipity~...
betul itu sobat, jalan terbaik bukanlah dengan bunuh diri
@Om-Digit...
sekiranya liputan seperti ini memberi gambaran kepada kita semua akan hal2 negatif yang tidak pantas diikuti, khususnya para BLOGGER.
Bunuh diri itu sama saja tidak menghargai penciptanya
@Farix Sanquilicuor (Faris Hardiyanto 177)...
benar2 tdk menghargai sang Pencipta
juga membuat susah keluarga, teman dan tetangga dengan upaya yang dilakukannya
kadang-kadang suka tidak abis pikir, kenapa orang bisa/mau bunuh diri ya?
tapi mungkin kalau sudah putus asa banget dan tidak ada orang yang mau mendengarkan..bisa terjadi...
@budiawanhutasoit...
banyak hal penyebabnya yang pada ujung-ujungnya melahirkan rasa keputus asaaan. Merasa itulah akhir dari segalanya. Dari situ sebenarnya dibutuhkan orang yang mampu mengarahkan orang tersebut agar tetap sabar menghadapi dan melalui kehidupannya.
apapun alasanya dan apapun penyebabnya
membunuh diri adalah tidak dibenarkan oleh semua agama...
@asmanu...
betul bget itu, perilaku spt itu tdk mencerminkan individu yg sabar, tabah dan tekun tuk berusaha lbh baik
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.