Beberapa pekan terakhir, publik Bonthain dipertontonkan dengan berbagai event antara lain berupa pertandingan dan perlombaan beberapa cabang olah raga yang diperuntukkan bagi kalangan pelajar, pegawai negeri/swasta maupun masyarakat umum. Penggiat seni dan budaya pun tidak mau ketinggalan ambil bagian dengan menyelenggarakan Pentas/Pagelaran Seni dan Budaya, Lomba Menyanyi, Lomba Qasidah dan sebagainya. Masyarakat amat antusias mengikuti event-event tersebut guna menyemarakkan Hari Jadi Bonthain ke-757 tahun.
Menyongsong awal tahun 2012, Bonthain semakin memperlihatkan kebolehannya di mata dunia. Tahun demi tahun, Bonthain hanya dipandang sebelah mata. Kini Bonthain patut diperhitungkan sebagai salah satu pilar bangsa, khususnya di wilayah selatan-selatan Propinsi Sulawesi Selatan.
Ganjil tapi tidak janggal. Posisinya yang amat strategis, memacu Pemerintah Bonthain untuk terus membangun demi kemajuan Bonthain di masa mendatang. Sekilas bila kita melihat peta Sulawesi, Bonthain atau Kabupaten Bantaeng yang berjuluk Butta Toa ini berada di kaki kanan Pulau Sulawesi. Dapat diasumsikan bahwa Bonthain sudah selayaknya menjadi penopang Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan. Hal inilah yang menggugah hati para pengambil kebijakan di daerah ini untuk menjadikan Bonthain sebagai salah pilar bangsa yang harus diperhitungkan keberadaannya dan potensinya, baik di mata Indonesia maupun di mata dunia.
Peringatan Hari Jadi Bonthain ke-757 selayaknya bukan sekedar seremonial semata. Jadikanlah perayaan ini sebagai momentum untuk terus bangkit dari keterpurukan yang kita alami selama ini. Bupati Bonthain (Prof. DR. Ir. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) menambahkan “Janganlah sesekali kita berpangku tangan dan hanya melihat Bonthain ini kembali terpuruk lebih dalam. Apa yang kita nikmati saat ini, bukanlah sebuah akhir dari segalanya. Tetapi ini baru awal dari sebuah perjuangan panjang yang membutuhkan kemauan keras, semangat dan etos kerja yang tinggi serta dukungan dari semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat. Dalam Bahasa Makassar, Bupati Bonthain (H. M. Nurdin Abdullah) yang enggan disebutkan titel/gelar yang melekat pada dirinya menyampaikan, “AMBAE siana’ku ngaseng, Kibaungi pa’rasanganta anne. Sipakainga ki, na ki assiri’-siri’. Nasaba’ punna teai ikatte, inai pale’. Punna teai kamma-kamma anne, siapanna pi pale’. Kibaungi Bonthain ta, nasaba’ Bonthain ta ikatte ngaseng pata.” (Translate : MARI/AYO saudaraku semua, kita bangun daerah kita ini. Saling mengingatkan dan merasa malulah. Karena jika bukan kita semua, siapa lagi. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Bangunlah Bonthain karena Bonthain adalah milik kita semua).
Singsingkan lengan baju dan bekerjalah, saatnya berkarya bukan hanya mengkritisi apa yang sudah ada. Kritis boleh saja, tetapi jangan lalai untuk tetap berkreasi. Secara singkat Admin mendeskripsikan statement yang disampaikan petinggi Bonthain tersebut dalam sambutannya di Gedung Balai Kartini, Jl. Kartini Bantaeng pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2011.
Pada puncak perayaan Hari Jadi Bonthain ke-757 ini, turut hadir Duta Besar Rusia untuk Indonesia (H. E. Mr. A. Ivanov), Duta Besar Jepang untuk Indonesia (Yoshinori Kantori), Menteri Perdagangan (Jero Wacik), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DR. Mari Eka Pangestu), Managing Director Ehime Toyota Jepang (Tatsumi Takemoto), Presiden Direktur PT. Maruki Internasional Indonesia (Mr. Yukihiro Kitagawa), Gubernur Sulawesi Selatan (H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si, M.H.), Bupati Bonthain (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) dan Wakil Bupati Bonthain (Drs. H. A. Asli Mustadjab), Unsur Muspida, Bupati Gowa-Porpinsi Sulawesi Selatan (H. Ichsan Yasin Limpo, SH), Bupati Gunungkidul-Propinsi D.I. Yogyakarta (Hj. Badingah, S.Sos), Bupati Karangasem-Propinsi Bali (I Wayan Geredeg, SH), Wakil Bupati Bulukumba-Porpinsi Sulawesi Selatan (Syamsuddin, SH) dan beberapa pejabat tinggi lainnya dari dalam dan luar daerah Bonthain.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan mengingatkan agar Pemerintah Bonthain membuka ruang seluas-luasnya kepada pelaku ekonomi dan bisnis untuk terus menanamkan modalnya di Butta Toa tercinta ini. Pemerintahan yang berwibawa dan dicintai masyarakatnya, akan merangsang animo masyarakat untuk ikut mencintai daerahnya. Pertumbuhan ekonomi di Bonthain patut diperhitungkan, menurutnya. Propinsi Sulawesi Selatan bukanlah apa-apa tanpa dukungan perkembangan tiap daerah di dalam wilayahnya, Bonthain salah satunya.
Dengan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai daerah Pemangku Adat “sampulo angrua” (dua belas). Bonthain sudah selayaknya menyokong pembangunan di segala bidang sebagai sumbangsih terbesar terhadap Propinsi Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.
SELAMAT HARI JADI BONTHAIN ke-757 (07 Desember 2011)
Menyongsong awal tahun 2012, Bonthain semakin memperlihatkan kebolehannya di mata dunia. Tahun demi tahun, Bonthain hanya dipandang sebelah mata. Kini Bonthain patut diperhitungkan sebagai salah satu pilar bangsa, khususnya di wilayah selatan-selatan Propinsi Sulawesi Selatan.
Ganjil tapi tidak janggal. Posisinya yang amat strategis, memacu Pemerintah Bonthain untuk terus membangun demi kemajuan Bonthain di masa mendatang. Sekilas bila kita melihat peta Sulawesi, Bonthain atau Kabupaten Bantaeng yang berjuluk Butta Toa ini berada di kaki kanan Pulau Sulawesi. Dapat diasumsikan bahwa Bonthain sudah selayaknya menjadi penopang Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan. Hal inilah yang menggugah hati para pengambil kebijakan di daerah ini untuk menjadikan Bonthain sebagai salah pilar bangsa yang harus diperhitungkan keberadaannya dan potensinya, baik di mata Indonesia maupun di mata dunia.
Peringatan Hari Jadi Bonthain ke-757 selayaknya bukan sekedar seremonial semata. Jadikanlah perayaan ini sebagai momentum untuk terus bangkit dari keterpurukan yang kita alami selama ini. Bupati Bonthain (Prof. DR. Ir. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) menambahkan “Janganlah sesekali kita berpangku tangan dan hanya melihat Bonthain ini kembali terpuruk lebih dalam. Apa yang kita nikmati saat ini, bukanlah sebuah akhir dari segalanya. Tetapi ini baru awal dari sebuah perjuangan panjang yang membutuhkan kemauan keras, semangat dan etos kerja yang tinggi serta dukungan dari semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat. Dalam Bahasa Makassar, Bupati Bonthain (H. M. Nurdin Abdullah) yang enggan disebutkan titel/gelar yang melekat pada dirinya menyampaikan, “AMBAE siana’ku ngaseng, Kibaungi pa’rasanganta anne. Sipakainga ki, na ki assiri’-siri’. Nasaba’ punna teai ikatte, inai pale’. Punna teai kamma-kamma anne, siapanna pi pale’. Kibaungi Bonthain ta, nasaba’ Bonthain ta ikatte ngaseng pata.” (Translate : MARI/AYO saudaraku semua, kita bangun daerah kita ini. Saling mengingatkan dan merasa malulah. Karena jika bukan kita semua, siapa lagi. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Bangunlah Bonthain karena Bonthain adalah milik kita semua).
Singsingkan lengan baju dan bekerjalah, saatnya berkarya bukan hanya mengkritisi apa yang sudah ada. Kritis boleh saja, tetapi jangan lalai untuk tetap berkreasi. Secara singkat Admin mendeskripsikan statement yang disampaikan petinggi Bonthain tersebut dalam sambutannya di Gedung Balai Kartini, Jl. Kartini Bantaeng pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2011.
Pada puncak perayaan Hari Jadi Bonthain ke-757 ini, turut hadir Duta Besar Rusia untuk Indonesia (H. E. Mr. A. Ivanov), Duta Besar Jepang untuk Indonesia (Yoshinori Kantori), Menteri Perdagangan (Jero Wacik), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DR. Mari Eka Pangestu), Managing Director Ehime Toyota Jepang (Tatsumi Takemoto), Presiden Direktur PT. Maruki Internasional Indonesia (Mr. Yukihiro Kitagawa), Gubernur Sulawesi Selatan (H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si, M.H.), Bupati Bonthain (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) dan Wakil Bupati Bonthain (Drs. H. A. Asli Mustadjab), Unsur Muspida, Bupati Gowa-Porpinsi Sulawesi Selatan (H. Ichsan Yasin Limpo, SH), Bupati Gunungkidul-Propinsi D.I. Yogyakarta (Hj. Badingah, S.Sos), Bupati Karangasem-Propinsi Bali (I Wayan Geredeg, SH), Wakil Bupati Bulukumba-Porpinsi Sulawesi Selatan (Syamsuddin, SH) dan beberapa pejabat tinggi lainnya dari dalam dan luar daerah Bonthain.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan mengingatkan agar Pemerintah Bonthain membuka ruang seluas-luasnya kepada pelaku ekonomi dan bisnis untuk terus menanamkan modalnya di Butta Toa tercinta ini. Pemerintahan yang berwibawa dan dicintai masyarakatnya, akan merangsang animo masyarakat untuk ikut mencintai daerahnya. Pertumbuhan ekonomi di Bonthain patut diperhitungkan, menurutnya. Propinsi Sulawesi Selatan bukanlah apa-apa tanpa dukungan perkembangan tiap daerah di dalam wilayahnya, Bonthain salah satunya.
Dengan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai daerah Pemangku Adat “sampulo angrua” (dua belas). Bonthain sudah selayaknya menyokong pembangunan di segala bidang sebagai sumbangsih terbesar terhadap Propinsi Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.
SELAMAT HARI JADI BONTHAIN ke-757 (07 Desember 2011)
0 comments:
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.