Ujian Akhir Nasional (UAN) makin dekat. Seluruh siswa/siswi SMU/SMK/MA sibuk melakukan persiapan menjelang pelaksanaan UAN yang akan berlangsung 22-24 Maret 2010. Sekolah-sekolah yang akan melaksanakan UAN tersebut melaksanakan Rapat yang mempertemukan guru dan para orang tua siswa/siswi.
Beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan dimaksud yakni :
1. Orang tua harus aktif dalam membimbing anaknya menyiapkan diri mengikuti UAN
2. Orang tua mesti selektif mengawasi kegiatan anaknya
3. Para guru akan membimbing terus siswanya hingga siswa lebih fokus pada pelajaran
4. Kehidupan anak di dunia maya harus dikurangi menjelang UAN berlangsung
Kesepakatan ini dipahami betul oleh kedua pihak. Mengingat UAN merupakan prioritas utama seorang siswa dalam penentuan kelulusan nantinya. Melirik ke belakang beberapa tahun silam, beberapa kejadian memberi kita sebuah gambaran. Tak kurang dari pelajar TIDAK LULUS, sedangkan pelajar bersangkutan merupakan idola di sekolahnya sejak kelas satu karena prestasinya yang di atas rata-rata. Bahkan, ada pula yang memang menyandang Peringkat/Rangking Pertama selama 3 tahun. Namun, UAN meruntuhkan segalanya. Hal ini terjadi karena siswa tersebut terbebani dengan pelaksanaan UAN. Fokus yang berlebihan dapat pula menjadi faktor kebingungan seorang siswa dalam melalui proses UAN.
Diharapkan melalui pertemuan tersebut, kedua pihak khususnya orang tua lebih aktif mengarahkan si anak untuk fokus dan lebih enjoy menghadapi UAN sebagai proses akhir masa SMA. Lazim didengung-dengungkan bahwa MASA SMA merupakan masa terindah. Namun, bisa saja berubah menjadi masa terkelam andai kelulusan jauh di mata. Olehnya, mari bersama-sama mengarahkan para siswa untuk lebih SIAP dengan UAN. Sehingga harapan para siswa agar LULUS dapat dirasakannya. Lebih jauh lagi, setelah LULUS dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni Universitas yang berkualitas. Untuk selanjutnya akan melanjutkan tongkat estapet para pendahulu dalam membangun daerah ke arah lebih maju.
Beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan dimaksud yakni :
1. Orang tua harus aktif dalam membimbing anaknya menyiapkan diri mengikuti UAN
2. Orang tua mesti selektif mengawasi kegiatan anaknya
3. Para guru akan membimbing terus siswanya hingga siswa lebih fokus pada pelajaran
4. Kehidupan anak di dunia maya harus dikurangi menjelang UAN berlangsung
Kesepakatan ini dipahami betul oleh kedua pihak. Mengingat UAN merupakan prioritas utama seorang siswa dalam penentuan kelulusan nantinya. Melirik ke belakang beberapa tahun silam, beberapa kejadian memberi kita sebuah gambaran. Tak kurang dari pelajar TIDAK LULUS, sedangkan pelajar bersangkutan merupakan idola di sekolahnya sejak kelas satu karena prestasinya yang di atas rata-rata. Bahkan, ada pula yang memang menyandang Peringkat/Rangking Pertama selama 3 tahun. Namun, UAN meruntuhkan segalanya. Hal ini terjadi karena siswa tersebut terbebani dengan pelaksanaan UAN. Fokus yang berlebihan dapat pula menjadi faktor kebingungan seorang siswa dalam melalui proses UAN.
Diharapkan melalui pertemuan tersebut, kedua pihak khususnya orang tua lebih aktif mengarahkan si anak untuk fokus dan lebih enjoy menghadapi UAN sebagai proses akhir masa SMA. Lazim didengung-dengungkan bahwa MASA SMA merupakan masa terindah. Namun, bisa saja berubah menjadi masa terkelam andai kelulusan jauh di mata. Olehnya, mari bersama-sama mengarahkan para siswa untuk lebih SIAP dengan UAN. Sehingga harapan para siswa agar LULUS dapat dirasakannya. Lebih jauh lagi, setelah LULUS dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni Universitas yang berkualitas. Untuk selanjutnya akan melanjutkan tongkat estapet para pendahulu dalam membangun daerah ke arah lebih maju.
0 comments:
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.