Bank SulSel Cabang Bantaeng menyatakan siap membantu petani talas yang akan mengembangkan tanamannya. Kami siap membantu petani talas yang ingin mengembangkan tanamannya karena talas memiliki prospek pasar yang baik, kata Pimpinan Bank SulSel Cabang Bantaeng (Irfan Wiraguna Roem). Irfan mengatakan, saat ini sudah dua petani yang sedang dalam tahap proses bantuan pembiayaan.
Untuk memudahkan tambahan modal tersebut, Bank SulSel akan membukakan rekening. Ini juga untuk memudahkan transaksi dari PT. GSII kepada petani. Kami berharap, hasil pembelian talas oleh Global Seafood bisa langsung ke rekening petani yang ada di Bank Sulsel Bantaeng, urainya.
Masih menurut Irfan Wiraguna, modal pengembangan usaha tani ini bisa mencapai Rp 50 juta, tambahnya. Karena itu, mulai musim tanam 2010, akan dilihat besaran komponen biaya produksi yang dikeluarkan petani. Kita akan segera menghitung besaran komponen biaya produksi yang dikeluarkan petani, tambah DR. Mokhtar Nawir. Staf Ahli Bupati Bidang Pertanian itu kemudian mengemukakan komponen pupuk yang diproduksi sendiri.
Yang jelas, biaya produksi talas lebih rendah dibanding kentang, ujarnya. Rata-rata biaya produksi untuk kentang mencapai Rp. 35 juta/Ha dengan produksi 10-15 ton/Ha. Dari segi penyakit, kentang juga lebih rentang sehingga resiko kegagalannya lebih besar, sementara talas memiliki resiko lebih kecil. Talas mengandung kolagen yang dapat mencegah kanker dan diabetes. Selain itu, juga berfungsi sebagai penghalus kulit.
Untuk memudahkan tambahan modal tersebut, Bank SulSel akan membukakan rekening. Ini juga untuk memudahkan transaksi dari PT. GSII kepada petani. Kami berharap, hasil pembelian talas oleh Global Seafood bisa langsung ke rekening petani yang ada di Bank Sulsel Bantaeng, urainya.
Masih menurut Irfan Wiraguna, modal pengembangan usaha tani ini bisa mencapai Rp 50 juta, tambahnya. Karena itu, mulai musim tanam 2010, akan dilihat besaran komponen biaya produksi yang dikeluarkan petani. Kita akan segera menghitung besaran komponen biaya produksi yang dikeluarkan petani, tambah DR. Mokhtar Nawir. Staf Ahli Bupati Bidang Pertanian itu kemudian mengemukakan komponen pupuk yang diproduksi sendiri.
Yang jelas, biaya produksi talas lebih rendah dibanding kentang, ujarnya. Rata-rata biaya produksi untuk kentang mencapai Rp. 35 juta/Ha dengan produksi 10-15 ton/Ha. Dari segi penyakit, kentang juga lebih rentang sehingga resiko kegagalannya lebih besar, sementara talas memiliki resiko lebih kecil. Talas mengandung kolagen yang dapat mencegah kanker dan diabetes. Selain itu, juga berfungsi sebagai penghalus kulit.
0 comments:
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.