Sejumlah ruas jalan utama di Kota Makassar dan daerah lainnya seperti Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Gowa, dan Bantaeng, rusak parah akibat curah hujan.
Data yang dihimpun Tribun, Senin (25/1), menyebutkan, sejumlah jalan utama di Kota Makassar berlubang seperti di Jl Adyaksa Baru, Jl AP Pettarani, Jl Abd Dg Sirua, Jl Baji Minasa, dan sebagian Cenderawasih.
Sementara di Maros kerusakan terjadi pada jalan poros Makassar-Pangkep yang menjadi akses utama trans Sulawesi menuju ke Luwu dan kawasan wisata Toraja.
Di arah selatan, jalur Makassar-Bulukumba juga tidak luput dari kerusakan, terutama pada jalan poros Gowa-Bulukumba dan Gowa-Malino.
Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latief, mengatakan, pihaknya hanya menangani perbaikan, pemeliharaan, dan pembangunan akses jalan provinsi di Sulsel.
"Untuk itu (jalan rusak) harus diperjelas dulu posisinya. Kalau berbicara jalan ada tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota," kata Latief yang dikonfirmasi Tribun, kemarin.
Dia mengkaui, di musim hujan ini terdapat sejumlah ruas jalan provinsi juga mengalami kerusakan. Namun dia mengaku belum mengetahui persis rincian jalan yang mengalami kerusakan akibat pengaruh cuaca tersebut.
"Musim hujan biasa ada kerusakan dan itu pasti kita coba melakukan upaya penanganan," kata mantan Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Muhammad Ansar juga membenarkan banyaknya ruas jalan yang rusak selama musim hujan.
Menurut Ansar, kondisi tersebut sudah menjadi tradisi tahunan di musim hujan. "Bukan cuma di Makassar tapi semua daerah juga mengalami hal serupa," kata Ansar.
Gowa
Belum tuntas pengerjaan perbaikan poros Sungguminasa-Malino, sejumlah titik kembali rusak akibat genangan air di musim hujan ini. Pengguna jalan poros ini mulai mengeluhkan kondisi jalan yang kembali parah.
Bahkan, beberapa titik terbentuk kubangan yang cukup dalam. Seperti di dekat IPA Somba Opu, Kelurahan Batangkaluku hingga Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu. Kerusakan di jalan ini membuat arus lalu lintas macet setiap saat.
Satu lajur rusak parah sehingga kendaraan hanya melalui satu lajur lainnya. Kendaraan melintas secara bergantian. Beberapa warga pengguna jalan menuding kerusakan itu diakibatkan aktivitas pencucian taksi setempat.
Mobil taksi itu dicuci di pinggir jalan setiap pagi sekitar pukul 07.00-08.00 wita. Air limbahnya mengalir membuat genangan di badan jalan karena tidak adanya saluran air di kawasan tersebut
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum Sulsel Yusuf Genda mengakui jika jalan yang berada pada jalur provinsi di poros Batangkaluku-Tamarunang ini memang makin parah.
Hanya saja, pihaknya belum dapat memastikan apakah poros ini masuk dalam perencanaan pembangunan baru atau tidak. Yang jelas tahun 2010 ini lanjutnya, untuk pembangunan jalan di jalan poros Sungguminasa-Malino hanya sekitar enam kilometer dengan anggaran berkisar Rp 14,145 miliar.
Menurutnya, penutupan lubang parah jalanan tersebut, hanya sementara saja sambil menunggu apakah poros jalan sepanjang 100 meter itu masuk daftar perencanaan pembangunan atau tidak untuk tahun ini.
Selain di titik itu, kerusakan juga terjadi di Bili-bili, di Jl Sultan Hasanuddin, Sungguminasa, dan beberapa jalan kabupaten.
Parepare
Di Parepare, beberapa ruas jalan protokol juga rusak berat. Kerusakan yang terlihat rata-rata berupa jalan aspal yang berlubang di sejumlah titik seperti di Jl Mattirotasi, yang selama ini banyak dilewati pengguna kendaraan bermotor mulai sepeda motor hingga truk dan bus-bus besar di malam hari.
Dari pantauan Tribun sejak akhir pekan lalu, terdapat puluhan kerusakan jalan berupa lubang di jalan aspal satu arah tersebut dengan berbagai ukuran dan kedalaman.
Selain banyak lubang yang cukup dalam dan beresiko bagi pengguna jalan, beberapa di antaranya juga terdapat lubang-lubang kecil akibat aspal jalan yang terkelupas disertai butiran kerikil di sekitarnya.
Saat malam hari, apalagi ketika lampu jalan padam, sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil banyak yang terperosok ke lubang-lubang jalan tersebut akibat tidak dapat melihat lubang di jalanan tersebut.
Begitu juga saat hujan, sejumlah lubang jalan di Jl Mattirotasi tertutup genangan air sehingga pengendara banyak yang ban kendaraannya terperosok.
Akhir pekan lalu, bahkan ada pengendara sepeda motor terpental lalu jatuh dari motornya saat ban motornya masuk dalam lubang yang cukup dalam di dekat Taman Bermain La Mario (bekas Komplek Pasar Seni).
Staf teknis bidang pemeliharaan jalan Dinas PU Parepare, Julius Upa, mengatakan, pihaknya berjanji segera memperbaiki dan menutupi jalan berlubang yang ada di wilayah Kota Parepare tersebut.
"Sementara kita akan lakukan survei dan pendataan dulu sambil menunggu curah hujan berkurang. Setelah itu, sekaligus akan kita perbaiki dengan menutup jalan yang berlubang tersebut sebagi bentuk pemeliharaan jalan," katanya.
Source : Tribun Timur
Data yang dihimpun Tribun, Senin (25/1), menyebutkan, sejumlah jalan utama di Kota Makassar berlubang seperti di Jl Adyaksa Baru, Jl AP Pettarani, Jl Abd Dg Sirua, Jl Baji Minasa, dan sebagian Cenderawasih.
Sementara di Maros kerusakan terjadi pada jalan poros Makassar-Pangkep yang menjadi akses utama trans Sulawesi menuju ke Luwu dan kawasan wisata Toraja.
Di arah selatan, jalur Makassar-Bulukumba juga tidak luput dari kerusakan, terutama pada jalan poros Gowa-Bulukumba dan Gowa-Malino.
Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latief, mengatakan, pihaknya hanya menangani perbaikan, pemeliharaan, dan pembangunan akses jalan provinsi di Sulsel.
"Untuk itu (jalan rusak) harus diperjelas dulu posisinya. Kalau berbicara jalan ada tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota," kata Latief yang dikonfirmasi Tribun, kemarin.
Dia mengkaui, di musim hujan ini terdapat sejumlah ruas jalan provinsi juga mengalami kerusakan. Namun dia mengaku belum mengetahui persis rincian jalan yang mengalami kerusakan akibat pengaruh cuaca tersebut.
"Musim hujan biasa ada kerusakan dan itu pasti kita coba melakukan upaya penanganan," kata mantan Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Muhammad Ansar juga membenarkan banyaknya ruas jalan yang rusak selama musim hujan.
Menurut Ansar, kondisi tersebut sudah menjadi tradisi tahunan di musim hujan. "Bukan cuma di Makassar tapi semua daerah juga mengalami hal serupa," kata Ansar.
Gowa
Belum tuntas pengerjaan perbaikan poros Sungguminasa-Malino, sejumlah titik kembali rusak akibat genangan air di musim hujan ini. Pengguna jalan poros ini mulai mengeluhkan kondisi jalan yang kembali parah.
Bahkan, beberapa titik terbentuk kubangan yang cukup dalam. Seperti di dekat IPA Somba Opu, Kelurahan Batangkaluku hingga Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu. Kerusakan di jalan ini membuat arus lalu lintas macet setiap saat.
Satu lajur rusak parah sehingga kendaraan hanya melalui satu lajur lainnya. Kendaraan melintas secara bergantian. Beberapa warga pengguna jalan menuding kerusakan itu diakibatkan aktivitas pencucian taksi setempat.
Mobil taksi itu dicuci di pinggir jalan setiap pagi sekitar pukul 07.00-08.00 wita. Air limbahnya mengalir membuat genangan di badan jalan karena tidak adanya saluran air di kawasan tersebut
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum Sulsel Yusuf Genda mengakui jika jalan yang berada pada jalur provinsi di poros Batangkaluku-Tamarunang ini memang makin parah.
Hanya saja, pihaknya belum dapat memastikan apakah poros ini masuk dalam perencanaan pembangunan baru atau tidak. Yang jelas tahun 2010 ini lanjutnya, untuk pembangunan jalan di jalan poros Sungguminasa-Malino hanya sekitar enam kilometer dengan anggaran berkisar Rp 14,145 miliar.
Menurutnya, penutupan lubang parah jalanan tersebut, hanya sementara saja sambil menunggu apakah poros jalan sepanjang 100 meter itu masuk daftar perencanaan pembangunan atau tidak untuk tahun ini.
Selain di titik itu, kerusakan juga terjadi di Bili-bili, di Jl Sultan Hasanuddin, Sungguminasa, dan beberapa jalan kabupaten.
Parepare
Di Parepare, beberapa ruas jalan protokol juga rusak berat. Kerusakan yang terlihat rata-rata berupa jalan aspal yang berlubang di sejumlah titik seperti di Jl Mattirotasi, yang selama ini banyak dilewati pengguna kendaraan bermotor mulai sepeda motor hingga truk dan bus-bus besar di malam hari.
Dari pantauan Tribun sejak akhir pekan lalu, terdapat puluhan kerusakan jalan berupa lubang di jalan aspal satu arah tersebut dengan berbagai ukuran dan kedalaman.
Selain banyak lubang yang cukup dalam dan beresiko bagi pengguna jalan, beberapa di antaranya juga terdapat lubang-lubang kecil akibat aspal jalan yang terkelupas disertai butiran kerikil di sekitarnya.
Saat malam hari, apalagi ketika lampu jalan padam, sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil banyak yang terperosok ke lubang-lubang jalan tersebut akibat tidak dapat melihat lubang di jalanan tersebut.
Begitu juga saat hujan, sejumlah lubang jalan di Jl Mattirotasi tertutup genangan air sehingga pengendara banyak yang ban kendaraannya terperosok.
Akhir pekan lalu, bahkan ada pengendara sepeda motor terpental lalu jatuh dari motornya saat ban motornya masuk dalam lubang yang cukup dalam di dekat Taman Bermain La Mario (bekas Komplek Pasar Seni).
Staf teknis bidang pemeliharaan jalan Dinas PU Parepare, Julius Upa, mengatakan, pihaknya berjanji segera memperbaiki dan menutupi jalan berlubang yang ada di wilayah Kota Parepare tersebut.
"Sementara kita akan lakukan survei dan pendataan dulu sambil menunggu curah hujan berkurang. Setelah itu, sekaligus akan kita perbaiki dengan menutup jalan yang berlubang tersebut sebagi bentuk pemeliharaan jalan," katanya.
Source : Tribun Timur
7 comments:
Semoga saja Pemerintah setempat segera tuk memperbaikinya, karena jalan adalah sarana trans yang sangat penting tuk berbagai keperluan & kebutuhan masyarakat setempat
@harto...
semoga aja ada kepedulian yg lebih dari pihak terkait dan berwenang terhadap perbaikan jalan tersebut...mengingat hal ini amat mempengaruhi roda perekonomian di sekitar wilayah yang kena kerusakan jalan
semoga cepat baik jalannya n uang perbaikannya gak kemana2
@gambutku...
patut diperhatikan itu sob...
sungguh ironis memang, seharusnya pemerintah setempat memperhatikan hal seperti itu.
oya, sedikit saran, kalo gak harus pake chapta kenapa? abis posting komentar.
@cahyo...
ma kasih masukannya mas...semoag Pemerintah lebh serius menangani hal spt ini
@hangeng...
thankz bro...
Post a Comment
Be nice. Keep it clean. Stay on topic. No spam.